"Kalau ada waktu di rumah sempetin untuk nemenin dia, melukin dia itu aja yang terbaik buat dia lah," katanya.
Lebih sensitif atau sering menangis memang kerap dialami ibu hamil, ini bukanlah hal aneh.
Dilansir Grid.ID dari laman Healthline, meskipun kamu orang yang secara alami sentimental atau emosional, mungkin akan lebih sering menangis selama kehamilan.
Apabila biasanya kamu merupakan orang yang jarang meneteskan air mata, luapan emosi yang tidak terkendali mungkin sering terjadi.
Meskipun emosi adalah bagian normal dari kehamilan, ada baiknya memahami alasan dari hal ini.
Berikut penyebab ibu hamil sering menangis:
Baca Juga: Mengenal Pregnancy Glow Alias Kulit Bersinar Saat Hamil, Ternyata 6 Hal Ini Penyebabnya!
Trimester pertama:
Menangis pada trimester pertama bukanlah hal yang aneh, mengingat pada saat itulah terjadi perubahan sekresi hormon.
Kadar estrogen dan progesteron yang lebih tinggi selama trimester pertama menjadi penyebab atas beberapa perubahan suasana hati, yang ditandai dengan mudah tersinggung dan sedih.
Kehamilan adalah perubahan besar dalam hidup.
Karena alasan ini, dikombinasikan dengan hormon yang berubah dengan cepat, maka kebiasaan menangis selama trimester pertama mungkin disebabkan oleh perasaan bahagia yang ekstrim hingga kecemasan atau ketakutan bahwa sesuatu akan terjadi pada bayi.
Trimester kedua dan ketiga:
Pergeseran hormonal dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga, jadi menangis juga dapat terjadi selama masa ini.
Tubuh berubah dengan cepat, yang juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan.
Akibatnya, beberapa wanita mungkin merasa lebih gelisah pada trimester kedua.
Jika demikian, stres dan frustrasi sehari-hari yang normal juga bisa memicu kebiasaan menangis.
Mendekati persalinan, mungkin ada banyak hal yang dipikirkan.
Kamu harus menyelesaikan kamar bayi, keuangan, dan realitas persalinan yang mungkin membuat sedikit panik.
Lantas, bagaimana cara mengatasi kebiasaan menangis selama kehamilan?
Sebenarnya, bumil tidak dapat mengontrol perubahan hormonal selama kehamilan.
Tetapi dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu meringankan efek dari perubahan ini, yang dapat mengurangi kebiasaan menangis selama kehamilan.
Baca Juga: Ibu Hamil Rentan Terkena Infeksi HPV, Komplikasinya Bisa Sampai Membuat Bayi Lahir Prematur!
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |