"Semoga kerja sama antara DKK dengan DMI dalam menyalurkan bantuan kepada kaum dhuafa tetap bisa berlanjut di masa depan.
Kolaborasi dalam hal kemanusiaan itu adalah kegiatan lintas agama, suku, status sosial, dan sebagainya. Ini harus terus digelorakan dan dikembangkan oleh segenap komponen di masyarakat," tutur H Nasir saat serah terima bantuan sembako dari pembaca Kompas (26/4) di Jakarta.
Ini adalah bantuan kedua yang disalurkan Yayasan DKK untuk para marbot, imam, dan warga sekitar masjid salam setahun terakhir.
Sebelumnya, Yayasan DKK menyalurkan bantuan pembaca berupa 1.000 bahan pokok, 2.000 potong masker, dan 2.000 butir vitamin kepada mereka.
Di Jakarta terdapat 3.024 masjid dengan 2-3 imam dan marbut di setiap masjid.
Dalam kondisi normal, masjid bisa memberi santunan kepada para imam, marbut, bahkan warga tidak mampu di sekitarnya.
Dana santunan biasanya diambil dari kotak amal yang diedarkan di masjid.
Namun, selama pandemi, banyak masjid ditutup atau dibatasi jumlah pengunjungnya sehingga isi kotak amal menurun karena jemaah beribadah di rumah masing-masing.
Selain menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok, pekan ini Yayasan DKK telah menyalurkan bantuan berupa buku kepada SDN Candirejo, Sleman, DIY dan SD Xaverius Pangudi Luhur, Gunung Brintik, Semarang, Jawa Tengah.
Nilai bantuan masing-masing Rp 10 juta.
(*)
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |