Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penyanyi Ashanty telah diketahui memiliki penyakit autoimun.
Bahkan, ia sampai terbang ke Turki untuk melakukan pengobatan.
Namun, di sana ia malah menerima kenyataan pahit lain.
Mengutip laman Kompas.com, dokter menyebut bahwa istri Anang Hermansyah tersebut juga mengidap batu ginjal.
"Aduh ada yang tidak baik nih hasilnya. Masa aku ada batu ginjal juga?" kata Ashanty seperti dalam video The Hermansyah A6.
Dokter menyarankan ia tak perlu melakukan operasi, melainkan minum air putih lebih banyak dari biasanya.
Ia disarankan untuk minum air putih sebanyak 3 liter sehari.
Baca Juga: Pelesiran ke Dubai hingga Turki, Ashanty Temukan Arti dan Makna Kehidupan Bagi Dirinya
"Tapi di sini itu enggak boleh diambil, dioperasi, atau ditembak karena kamu ikutin 6 bulan minum air putih sebanyak-banyaknya dulu baru nanti 6 bulan balik lagi buat cek," ucap Ashanty.
Dilansir Grid.ID dari Harvard Health Publishing, batu ginjal terbentuk ketika zat tertentu, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, menjadi cukup pekat untuk membentuk kristal di ginjal.
Kristal tumbuh lebih besar dan menjadi "batu."
Sekitar 80% hingga 85% batu ginjal terbuat dari kalsium.
Sisanya adalah batu asam urat, yang terbentuk pada orang dengan kadar pH urin rendah.
Setelah batu terbentuk di ginjal, mereka dapat mengeluarkan dan melewati ureter, menghalangi aliran urin.
Akibatnya adalah nyeri yang parah, termasuk nyeri pinggang (nyeri di satu sisi tubuh antara perut dan punggung), terkadang disertai darah dalam urin, mual, dan muntah.
Saat batu melewati ureter menuju kandung kemih, pasien dapat mengalami sering buang air kecil, tekanan kandung kemih, atau nyeri di selangkangan.
Meskipun batu ginjal bisa menjadi kambuh, apalagi jika telah memilikinya, tapi tetap ada cara sederhana untuk membantu mencegah.
1. Minum air putih yang cukup
Sama seperti yang sedang dilakukan Ashanty, minum air putih adalah hal yang utama.
Sebuah meta-analisis 2015 dari National Kidney Foundation menemukan bahwa orang yang menghasilkan 2 hingga 2,5 liter urin setiap hari memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk mengembangkan batu ginjal daripada mereka yang memproduksinya lebih sedikit.
Dibutuhkan sekitar 2 liter air minum setiap hari untuk menghasilkan jumlah tersebut.
2. Jauhi makanan tinggi oksalat
Makanan seperti bayam, bit, dan almond, jelas meningkatkan kadar oksalat dalam tubuh.
Namun, makanan rendah oksalat dalam jumlah sedang, seperti cokelat dan beri, masih boleh-boleh saja.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Air Kelapa yang Luar Biasa, Mencegah Batu Ginjal hingga Menyehatkan Jantung!
3. Konsumsi lemon
Sitrat dan garam dalam asam sitrat, bisa mengikat kalsium dan membantu memblokir pembentukan batu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa minum jus lemon yang diencerkan dalam air setiap hari, dapat meningkatkan sitrat urin dan kemungkinan mengurangi risiko batu ginjal.
4. Perhatikan kadar natrium
Makanan tinggi natrium dapat memicu batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urin.
Disarankan untuk membatasi total asupan natrium harian menjadi 2.300 miligram (mg).
Jika natrium telah berkontribusi pada batu ginjal di masa lalu, cobalah untuk mengurangi natrium harian menjadi 1.500 mg saja.
5. Kurangi protein hewani
Makan terlalu banyak protein hewani, seperti daging, telur, dan makanan laut, bisa meningkatkan kadar asam urat.
Jika rentan terhadap batu ginjal, maka harus batasi asupan daging harian.
(*)
Source | : | Kompas.com,Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |