“Cerita ini dapat kita angkat menjadi story telling menarik, kemudian diceritakan dalam berbagai tulisan, video, televisi, media sosial, yang kelak akan menjadi satu cerita dipublik yang menegaskan bahwa sejarah bermusik juga berawal dari Borobudur,” ujarnya.
Pengampu Utama Yayasan Padma Sada Svargantara sekaligus Programmer Sound of Borobudur Purwa Tjaraka mengatakan, “Sudah saatnya fakta peradaban tentang Borobudur ini diperkenalkan sebagai aset bangsa yang tidak hanya membanggakan sebagai klaim, tetapi juga menyiratkan dan memberi pelajaran bahwa bangsa ini dulu berkumpul, bersatu, bermain musik bersama, dan dipastikan punya rasa toleransi antarsuku dan antar-agama.”
Purwa menjelaskan, terdapat banyak studi yang membuktikan adanya hubungan yang erat antara tinggi rendahnya peradaban suatu suku bangsa dan kompleksitas musiknya.
“Musik tidak memilah-milah suku atau agama. Semua suku bangsa di dunia ini menjadikan musik sebagai kebutuhan hidup yang sudah bersatu dengan jiwa dan raga,” tegas Purwa.
Purwa berharap, Sound of Borobudur dapat menjadi identitas Borobudur dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas tanpa melihat Brorobudur itu sendiri.
“Kita akan merangkai kembali keterhubungan antarbangsa melalui alat musik yang terpahat di relief candi Borobudur dengan dukungan semua pihak.”
“Sekali lagi, kita kerjakan warisan yang tak ternilai harganya untuk bangsa dan negara.”
Bagian Destinasi Super Prioritas
Konferensi ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan konferensi internasional lima destinasi super prioritas yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepanjang Juni hingga November 2021.
Kegiatan semacam ini akan diadakan pula di empat destinasi super prioritas yang lain, yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Hal ini diharapkan akan dapat menggali potensi pengembangan destinasi-destinasi tersebut sebagai daya tarik wisata dan budaya berkelas dunia.
Konferensi internasional Borobudur ini bertujuan menemukan rumusan bersama secara ilmiah dan inovatif, terkait bagaimana membangun sebuah gerakan bersama di tingkat dunia.
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |