Lalu pada 1937 Sariamin Ismail mulai menulis cerita pada majalah perempuan lokal yang bernama Soeara Kaoem Iboe Soematra.
Selain nama Selasih, nama pena lain yang digunakan oleh Sariamin Ismail adalah Sekejut Gelingging, Seri Tanjung Dahlia, Seri Guning, Seri Gunung, Bunda Kanduang, Mande Rubiah, Ibu Sejati, dan Seleguri.
Banyaknya nama pena yang dia gunakan ternyata mempunyai tujuan tersendiri.
Hal itu bertujuan agar Sariamin Ismail bisa terlindung dari tangkapan Belanda.
Pasalnya, Sariamin Ismail dianggap banyak membuat tulisan yang digunakan sebagai penghasut rakyat.
Tulisan Sariamin Ismail di surat kabar juga banyak yang dianggap mengandung perlawan terhadap kebijakan pemerintah kolonial saat itu.
Mengutip dari Tribunnews.com, karya Sariamin Ismail di antaranya adalah:
Puisi: Kebesaran Hari Raya, Kecewa, Lapar.
Prosa Roman: Kalau Tak Untung, Pengaruh Keadaan, Kembali ke Pangkuan Ayah, Musibah Membawa Bahagia.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Deshinta N |