Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Ada yang berbeda dengan halaman utama Google hari ini.
Yap, hal itu dikarenakan Sabtu (31/7/2021) ini, Google menampilkan doodle sosok perempuan asli Indonesia.
Sosok tersebut diketahui bernama Sariamin Ismail.
Melansir dari Kompas.com, Sariamin Ismail ternyata adalah novelis perempuan pertama di Indonesia.
Doodle tersebut adalah karya dari seorang seniman bernama Ayang Cempaka.
Sariamin Ismail diketahui lahir di Talu, Sumatra Barat pada 31 Juli 1909.
Sariamin Ismail mulai mengasah bakatnya sebagai penulis dengan menjelajahi dunia puisi terlebih dahulu sejak berumur 10 tahun.
Pada usia 16 tahun, tulisan Sariamin Ismail sudah mulai diterbitkan oleh koran lokal.
Selepas menamatkan pendidikannya di Sekolah Guru dan lulus pada 1925, Sariamin Ismail sempat menjadi tenaga pengajar di beberapa kota seperti Bengkulu, Padangpanjang, Aceh hingga Riau.
Sariamin Ismail bahkan pernah menjadi anggota DPRD Riau pada tahun 1947 sampai 1948.
Sebagai penulis, Sariaman Ismail tentu mempunyai beberapa nama pena.
Satu nama pena yang dipakai oleh Sariamin Ismail adalah Selasih.
Nama Selasih itu pun menjadi populer seiring dengan terbitnya novel 'Kalau Tak Untung' pada 1993.
Berbekal nama Selasih itu pula, Sariamin Ismail berhasil mencetak sejarah sebagai novel pertama yang ditulis oleh seorang perempuan.
Lalu pada 1937 Sariamin Ismail mulai menulis cerita pada majalah perempuan lokal yang bernama Soeara Kaoem Iboe Soematra.
Selain nama Selasih, nama pena lain yang digunakan oleh Sariamin Ismail adalah Sekejut Gelingging, Seri Tanjung Dahlia, Seri Guning, Seri Gunung, Bunda Kanduang, Mande Rubiah, Ibu Sejati, dan Seleguri.
Banyaknya nama pena yang dia gunakan ternyata mempunyai tujuan tersendiri.
Hal itu bertujuan agar Sariamin Ismail bisa terlindung dari tangkapan Belanda.
Pasalnya, Sariamin Ismail dianggap banyak membuat tulisan yang digunakan sebagai penghasut rakyat.
Tulisan Sariamin Ismail di surat kabar juga banyak yang dianggap mengandung perlawan terhadap kebijakan pemerintah kolonial saat itu.
Mengutip dari Tribunnews.com, karya Sariamin Ismail di antaranya adalah:
Puisi: Kebesaran Hari Raya, Kecewa, Lapar.
Prosa Roman: Kalau Tak Untung, Pengaruh Keadaan, Kembali ke Pangkuan Ayah, Musibah Membawa Bahagia.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Deshinta N |