Kala itu, Ali hanya berpikir agar istrinya segera sembuh, apalagi saat itu istrinya tengah mengandung anak mereka yang pertama.
"Yang perlu dikhawarikan saat itu sang istri bukan Covid-19, kalaupun harus terpapar tidak masalah ikut terpapar Covid-19 juga yang penting kesembuhan dulu," tuturnya.
RSU Provinsi
Pengalaman dan pilihan mendamping pasien Covid-19 tak hanya dilakukan Ali.
Anai (56) juga ikut merawat sang istri terpapar Covid-19 di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bangka Belitung.
Namun Anai tidak melakukan swab antigen di rumah sakit, pihak rumah sakit memintanya untuk swab mandiri saja.
Saat sang istri di hari ke 15 meninggal dunia pada malam hari, Anai justru tidak melakukan tes terlebih dulu, baru keesokan harinya ia melakukan pemeriksaan.
"Dari rumah sakit diminta untuk swab mandiri di luar atau di puskesmas. Jadi ketika keluar dari rumah sakit malam itu justru saya ke pemakaman dulu baru besoknya tes" sebut Anai.
Setelah merawat sang istri dengan kasus terkonfirmasi positif dengan gejala, hasil swab antigen Anai juga negatif.
"Sejak awal masukan memang sudah harus siap pasang badan, karena kalau sudah masuk ga boleh keluar-kekuar lagi, masuknya dites negatif keluar tes mandiri juga negatif," tuturnya.
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Bangkapos.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |