Berakting sebagai orang tua dalam film bukanlah hal asing baik bagi Lukman maupun Ruth Marini.
Namun, karakter orang tua yang dilakoni mereka dalam film "Penyalin Cahaya" memberikan perbedaan, tantangan, dan keunikan tersendiri, tak terkecuali bagi Ruth.
"Film ini menjadi istimewa buat saya, karena saya memerankan karakter ibu dari seorang korban kekerasan seksual."
"Film ini memperlihatkan bagaimana karakter ibu Sur berjuang di antara masalah relasinya dengan suaminya, bertanggung jawab terhadap ekonomi keluarganya, mengalami rasa sedih serta malu atas peristiwa kekerasan seksual terhadap anaknya, dan pilihannya untuk membela anaknya," ungkap Ruth, yang pernah meraih penghargaan sebagai Aktris Monolog Terbaik dalam Festival Monolog se-Indonesia pada tahun 2017.
Baca Juga: Tak Sarapan Jelang Vaksin Covid-19, Lukman Sardi Beberkan Kondisinya pasca Imunisasi Pertama
Dari sudut pandang sebagai aktor sekaligus seorang perempuan, Ruth menilai kisah film "Penyalin Cahaya" menjadi penting untuk banyak orang.
Sebab, film ini memperlihatkan bahwa korban kekerasan seksual harus diberikan ruang yang aman untuk bicara.
"Keluarga, terutama orang tua, berperan sangat besar terhadap perlindungan maupun pemulihan korban kekerasan seksual."
"Rasa percaya kepada keluarga dikembalikan, karena keluarga adalah tempat kembali dan kesaksian para korban bisa didengar."
"Film ini juga mengembalikan rasa percaya kepada korban dan menunjukkan bahwa ia tidak sendirian," papar Ruth.
Dalam hal seni peran, Lukman Sardi dan Ruth Marini sudah tertempa dengan kuat.
Sebelum terjun berakting dalam film, Ruth lebih dulu mengasah kemampuan seni peran dan berkarya di panggung teater selama 15 tahun di Teater Satu Lampung.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |