Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Ayam goreng seringkali menjadi lauk nasi yang banyak digemari oleh masyarakat di Tanah Air.
Akan tetapi, biasanya selera makan justru berkurang saat melihat bercak merah atau darah pada ayam yang akan disantap.
Padahal ayam goreng yang memiliki bercak darah itu terlihat sudah matang sempurna.
Karenanya, tak jarang justru yang menganggap munculnya bercak merah atau darah itu menandakan ayam tiren.
Melansir sajiansedap.id, ada beberapa hal yang menjadi biang kerok timbulnya bercak darah pada ayam yang sudah dimasak.
1. Ayam dipotong di bagian yang salah
Memotong ayam sebenarnya tidak boleh sembarangan, melainkan harus dipotong pada bagian otot atau sendinya.
Jika sampai terpotong di tulang, sudah pasti akan timbul bercak darah pada ayam.
Hal itu disebabkan sumsum pada tulang keluar dan mengenai daging.
Ayam yang matang bercak darahnya akan berubah menjadi keabu-abuan, sedangkan jika tidak matang bercak darahnya berwarna merah segar.
2. Ayam mengalami 'freezer burn'
Terkadang darah ayam yang tidak matang seringkali menyerap ke dalam daging sehingga dagingnya ikut berwarna kemerahan.
Karena itu, orang seringkali salah menilai antara ayam yang tidak matang dengan ayam yang mengalami freezer burn.
Freezer burn adalah keadaan dimana daging ayam beku jadi lebam akibat udara masuk selama dibekukan, bisa berwarna biru atau kemerahan.
Mengutip kompascom, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Supratikno, mengungkapkan ciri-ciri ayam yang sehat.
Ci-ciri ayam yang sehat yaitu umumnya berwarna putih agak sedikit kemerahan.
Ayam tertentu jika ransumnya banyak mengandung pigmen kuning maka kulitnya juga akan sedikit menguning.
Ayam tiren yang matinya sudah lama akan terjadi pembekuan darah di dalam tubuhnya.
Dagingnya juga terlihat memar berwarna merah keunguan, jika pura-pura dipotong terlihat jelas pembuluh darahnya tidak keluar dan terisi penuh oleh darah serta folikel bulunya agak terbuka berwarna merah.
Jadi, tak perlu khawatir lagi jika mendapati bercak merah atau darah saat akan menyantap ayam goreng, ya.
Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono PhD, juga menyebutkan setidaknya ada delapan ciri ayam tiren yang bisa diamati.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penampilan warna kulitnya.
Kulit ayam sehat berwarna kuning muda segar, sedangkan kulit ayam tiren berwarna putih kelabu kusam.
Selain warna, tekstur kulit juga bisa membedakan mana daging ayam segar dan mana ayam tiren.
Kulit ayam sehat ketika diraba akan terasa halus dan lembut dengan lubang pori bekas cabutan bulu yang menutup rapat.
Sementara kulit ayam tiren terasa kasar saat diraba dan tampak pori-pori bekas cabutan yang tidak menutup rapat.
"Ketiga perhatikan lipatan sendinya. Jika dilipat atau ditekuk, sendi-sendi ayam sehat lentur, sedangkan pada ayam tiren terasa kaku dan tidak elastis," tambah Nanung.
Nanung mengatakan, ciri lain ayam tiren adalah warna dagingnya.
Hal ini bisa dapat terlihat ketika kulit ayam dikelupas.
Jika ayam sehat maka warnanya merah muda segar karena darah keluar maksimal.
Sementara ayam tiren berwarna merah tua kecokelatan karena darah tidak keluar maksimal.
Selain itu, ketika ditekan maka permukaan daging ayam sehat terlihat lentur elastis dan kembali ke posisi normal.
Sedangkan daging ayam tiren cenderung cekung atau lebam serta tidak elastis atau tidak kembali ke posisi normal.
Aroma daging ayam sehat memiliki harum normal, sedangkan daging ayam tiren berbau busuk.
Daging ayam tiren berbau busuk karena darah tidak keluar dan menjadi timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.
(*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap.grid.id |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |