Kemudian menusuk daging ikan dengan tusukan bambu atau besi.
Setelahnya, ikan dipanggang dan dibumbui hingga matang kecokelatan.
Hidangan ini sangat popular di Jepang, biasanya yang diolah dengan teknik kabayaki adalah ikan sidat atau yang dikenal juga dengan moa.
Bentuknya memang mirip dengan belut, tetapi ikan sidat memiliki sirip di belakang kepala, membedakannya dengan belut yang biasa ditemukan di sawah.
Baca Juga: Sudah Yakin Makan Wasabi Asli di Restoran Jepang?
Dikenal dengan nama unagi di Jepang, ikan sidat merupakan primadona kuliner untuk diolah sebagai unagi kabayaki.
Sayangnya, saking popular dan disukai banyak orang, ikan sidat di Jepang kini makin langka dan telah masuk kategori sebagai satwa dilindungi.
Apalagi ikan sidat di Jepang tak bisa dibiakkan dalam tambak, dan hanya bisa ditangkap dari habitat aslinya.
Akibatnya unagi kabayaki harganya kian melambung di Jepang sana, ikan sidat pun jadi bahan makanan langka dan mahal untuk didapat.
Ikan 'Murah' yang Setara dengan Bahan Makanan Langka di Jepang
Namun muncul inovasi baru, ikan sidat bahan kabayaki digantikan dengan ikan yang akrab dengan lidah orang Indonesia.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |