Keadaan diperparah karena Pamela kehilangan pekerjaan sebagai resepsionis kala itu.
Hidup Pamela runtuh karena uang, sampai mencuri dan menggadaikan perhiasan ibunya.
Saudaranya marah dan mengambil kunci rumah Pamela.
Ia mencoba menemukan seseorang untuk berbagi kesengsaraan dengan mengunjungi kafe dengan fasilitas internet untuk menggunakan Internet Relay Chat (IRC).
Namun para pria pria malah membuat komentar cabul dan usulan tidak senonoh padanya.
Berkat pengalaman ini, ia semakin yakin untuk menjadi pelacur.
Ia mengaku melakukan pelacuran selama 8 bulan.
Dari hasil melacur, Pamela mengumpulkan sebanyak 30 klien, di mana tiga diantaranya merupakan pelanggan tetap.
Pengalaman terburuk baginya adalah ketika kliennya tidak mau memakai alat pengaman kontrasepsi.
Pamela merasa sangat terhina dan ngeri dengan pengalaman itu.
Meski membenci pekerjaan melacur, ia menggapnya sebagai satu-satunya jalan keluar.
Source | : | Intisari Online,tribun palembang,Straitstimes |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |