Takdir pun berkata lain ketika Pamela bertemu dengan Eric.
Sebelum bertemu Eric, semua kliennya hanya menginginkan tubuh tinggi dan langsingnya untuk kepuasan pribadi.
Jauh berbeda 180 derajat, Eric justru membawakan makanan dan mengajaknya ke dokter.
Eric tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada Pamela, meski pria itu tahu profesi wanita yang disukainya.
"Aku tidak keberatan dengan masa lalunya, masa lalu adalah masa lalu. Ini hidup, bukan? Kita semua punya masalah," kata Eric.
Pria yang berprofesi sebagai manajer operasi di sebuah perusahaan IT itu bak kado terindah bagi Pamela.
Akhirnya mereka menikah dan memiliki tiga anak. Mereka menangani utang Pamela dan hidup bahagia bersama.
Alhasil, Pamela memutuskan untuk menuangkan pengalaman pribadinya melalui sebuah buku.
Ia ingin memberikan inspirasi untuk para wanita yang terpaksa terjun ke dunia prostitusi.
(*)
Source | : | Intisari Online,tribun palembang,Straitstimes |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |