Menurut penelitian pada 2014, hiponatremia dapat terjadi karena asupan air yang berlebihan atau karena ginjal tidak memproses air dengan cukup cepat.
2. Diabates mellitus
Urine jernih bisa juga menjadi pertanda penyakit diabetes, terutama jika urine berjumlah banyak dan jernih.
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah (glukosa) dan oleh karena itu tidak dapat menggunakan gula dengan benar untuk energi.
Penderita diabetes sering kali mengalami rasa haus yang berlebihan dan merasa ingin sering kencing.
Buang air kecil berlebih berasal dari ginjal yang mencoba membuang gula dan cairan ekstra. Tanpa pengobatan, diabetes bisa mengancam nyawa.
Namun, dokter dapat dengan mudah mendiagnosisnya dengan tes darah, dan ada banyak pilihan pengobatan.
3. Diabetes insipidus
Urine jernih juga dapat menjadi tanda penyakit diabetes insipidus.
Diabetes insipidus adalah kondisi langka yang terjadi ketika ginjal menghasilkan urine dalam jumlah yang sangat banyak.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kebanyakan orang mengeluarkan sekitar 1-2 liter urine per hari.
Seseorang dengan diabetes insipidus mengeluarkan sekitar 3-20 liter urine setiap hari.
Meski disebut diabetes, orang yang hidup dengan diabetes insipidus sebenarnya tidak memiliki masalah dengan kadar gula darahnya.
Sebaliknya, ginjal mereka tidak dapat menyeimbangkan cairan dengan benar, dan tubuh mereka mungkin membuat mereka merasa lebih haus dari biasanya untuk membantu mengganti cairan yang hilang.
4. Gangguan ginjal yang mendasari
Jika ginjal rusak atau terinfeksi, seseorang dapat mengalami buang air kecil yang tidak normal, termasuk buang air kecil yang jernih.
Ketika mengalami kondisi tersebut, seseorang mungkin juga akan memiliki gejala lain, seperti nyeri saat kecil atau demam.
Baca Juga: Sembilan Penyebab Urine Berbau Aneh, Infeksi Jamur hingga Batu Ginjal
Source | : | SajianSedap.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Novika |