Warga percaya bahwa jika perempuan mendatangi pemakaman akan ada gempa bumi atau gunung meletus yang akan menimpa desa.
Oleh karena itu, hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk mengunjungi pemakaman ataupun mengurus prosesi pemakaman.
Kaum adam yang telah selesai berkunjung ke pemakaman juga harus melakukan prosesi pembersihan diri terlebih dahulu sebelum masuk ke Pura Pancering.
Nah, bagi wisatawan dalam ataupun luar negeri yang mau mengunjungi Desa Trunyan, ternyata tidak mudah.
Pasalnya, wisatawan harus menyeberangi Danau Batur menuju Trunyan menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Baca Juga: Konon 5 Hotel ini Paling Angker di Indonesia, Salah Satunya di Pusat Jakarta!
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kontan.co.id,GridKids.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |