Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Perkedel adalah hidangan yang biasa kita konsumsi sehari-hari.
Terbuat dari olahan kentang dan telur, perkedel bisa dijadikan lauk atau camilan saja.
Tidak banyak orang tahu, ternyata perkedel memiliki sejarah unik, loh.
Mengutip Bobo.id, beberapa waktu lalu banyak orang memperbincangkan nama perkedel yang merupakan singkatan dari “persatuan kentang dan telur”.
Dalam sebuah artikel pada situs Kompas.id, perkedel juga disebut sebagai singkatan yang demikian.
Akan tetapi, nama dan hidangan perkedel sendiri sebenarnya juga dipengaruhi oleh makanan dari Belanda.
Nama perkedel ini asalnya dari bahasa Belanda, yaitu frikadel atau frikadeller.
Kemungkinan makanan ini turut dibawa oleh bangsa Belanda saat zaman kolonialisme.
Nah, di Eropa, frikadel atau frikadeller terkenal sampai ke Jerman dan Denmark.
Baca Juga: Resep Perkedel Kornet, Sajian Nikmat untuk Isi Libur Akhir Tahun Meskipun di Rumah Aja
Oleh karena itu, frikadel memiliki banyak sebutan, yakni frikadellen, buletten, fleischkuechle, atau fleischpflanzerl.
Meskipun bentuknya mirip yaitu bulat pipih, bahan pembuatan frikadel berbeda dengan perkedel yang terbuat dari kentang, loh.
Sebab frikadel biasa dibuat dari daging cincang.
Berbicara mengenai perkedel, membuat sajian yang satu ini memang susah-susah gampang.
Tidak jarang perkedel buatan di rumah akan hancur saat digoreng.
Kalau sudah demikian, ternyata ada kesalah yang kita lakukan saat membuat adonan.
Dirangkum Grid.ID dari Sajian Sedap, adapun kesalahan yang kita lakukan adalah donan terlalu banyak mengandung air.
Bukan hanya itu, berikut akan dijelaskan penyebab perkedel mudah hancur:
1. Kualitas kentang
Usahakan membuat perkedel dengan menggunakan jenis kentang tes, karena kentang ini memiliki kandungan air yang lebih sedikit.
Dengan begitu, kentang akan lumat dan mudah padat.
Baca Juga: Bikin Perkedel Brokoli dan Keju yuk! Camilan Simpel dan Sehat di Sore Hari
2. Dikukus dan direbus
Kalau mau merebus kentang, rebuslah bersama kulitnya.
Kalau mau dikukus, kukus bersama kulitnya juga tanpa terpotong.
Dengan cara ini, maka kentang tidak akan menyerap banyak air.
Akan tetapi, dibandingkan dengan direbus atau dikukus, paling baik adalah mematangkan kentang dengan cara digoreng.
Gorenglah kentang sampai matang, lalu dilap menggunakan serbet kertas untuk mengurangi kandungan minyaknya.
3. Bahan tambahan
Ada beberapa bahan yang juga biasa ditambahkan ke dalam perkedel, misalnya daging.
Usahakan jangan menambahkan daging yang terlalu berlemak.
Jangan pula menggunakan susu cair atau kental manis.
Kalau mau, bisa menggunakan susu bubuk saja.
Baca Juga: RESEP - Perkedel Tahu Daging, Siap Disantap Dalam 20 Menit! Yuk Bikin
4. Telur
Saat masih menjadi adonan, kita biasanya menggunakan tambahan telur untuk mengikatnya.
Akan tetapi, penggunaan telur yang terlalu banyak bisa membuatnya mudah hancur.
Oleh karena itu, jangan mengandalkan takaran 1 butir telur saja karena bisa jadi ukuran telur yang kita gunakan terlalu besar.
Akan tetapi, ukur beratnya yaitu telur putih harus 30 gr dan bagian kuningnya 20 gr.
5. Teknik menggoreng
Terakhir adalah cara menggoreng yang perlu diperhatikan.
Usahakan menggunakan api sedang dengan minyak yang sudah sangat panas.
Dengan begitu, tampilan akhir perkedel nanti akan matang sempurna.
Kalau api terlalu kecil, maka proses menggoreng akan lama sehingga membuat perkedel jadi pecah.
Itulah tips membuat perkedel enak dan tidak mudah hancur.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Sajian Sedap,bobo.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |