“Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya. Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalam jodoh,” kata Sinta dalam suratnya.
Selama tahun-tahun yang dihabiskan Gus Dur di Kairo, dia memang terus berkomunikasi dengan Sinta.
Gus Dur pun memaknai datangnya surat secara teratur dari Sinta sebagai tanda ia tidak ditolak.
Setelah sekian lama berhubungan lewat surat, Gus Dur akhirnya melamar Sinta Nuriyah.
Tak langsung dijawab oleh Sinta karena merasa belum yakin.
Dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton, diceritakan Sinta mengaku pernah bertanya ke peramal terlebih dahulu sebelum menjawab lamaran Gus Dur.
"Apakah Gus Dur benar-benar pemuda yang tepat baginya. Atau, apakah dia harus mencari pemuda lain?" sepenggal tulisan dalam buku tersebut.
Namun jawaban tukang ramal itu jelas.
“Jangan mencari-cari lagi, yang sekarang ini ( Gus Dur ) akan menjadi teman hidup anda.”
Bukannya semakin yakin, Sinta justru merasa bimbang dibuatnya oleh jawaban peramal tadi.
Akhirnya setelah Sinta pertimbangkan, melihat sikap dan kepribadian Gus Dur seperti dalam surat-surat yang dia terima.
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |