Gadis tersebut rupanya juga memiliki riwayat dua gangguan kesehatan mental, yakni trikotilomania atau keinginan kuat untuk mencabut rambut, serta trichophagia atau makan rambut secara kompulsif.
Laporan yang ditulis Queen's Medical Center di Nottingham Inggris memaparkan setelah dilakukan pemindaian, terlihat jika perut sangat buncit dengan massa besar di dalamnya. Terdapat pula robekan di dinding perut.
Remaja itu pun didiagnosis menderita sindrom Rapunzel, di mana bola rambut di perut telah meluas ke usus.
Ia pun lantas menjalani operasi untuk menghilangkan bola rambut berukuran besar yang sampai-sampai membentuk semacam gips di seluruh perut.
Setelah operasi remaja tersebut dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Ia menerima makanan melalui selang makanan yang dimasukkan ke dalam usus hingga perutnya sembuh.
Ia juga menjalani sesi dengan psikiater untuk memulihkan kondisi mentalnya. Tujuh hari kemudian remaja itu keluar rumah sakit dan setelah satu bulan tak memiliki tanda-tanda komplikasi.
Berdasarkan National Organization for Rare Disorders antara 0,5 persen dan 3 persen orang mengalami trikotilomania dalam hidup mereka.
Sementara sekitar 10 persen hingga 30 persen orang dengan trikotilomania juga memiliki trichophagia.
Namun dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pancreas tahun 2019, di antara orang-orang dengan kedua kondisi tersebut, hanya sekitar 1 persen yang memakan rambut hingga mengembangkan massa rambut di saluran pencernaan mereka.
Menurut Mayo Clinic memakan rambut sendiri dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyumbatan usus dan bahkan kematian.
Pada 2017 yang lalu seorang gadis berusia 16 tahun di Inggris meninggal karena sindrom Rapunzel setelah bola rambut di perutnya menyebabkan infeksi yang fatal.
(*)
5 Arti Mimpi Melihat Sepasang Merpati, Benarkah Tanda Jodoh Sudah Dekat? Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |