2. Bisa juga memberikan pilihan untuk hal kecil agar anak memiliki rasa mampu mengendalikan situasi.
3. Jangan memberi toleransi dan segera menghentikan perilaku yang menyakiti, seperti memukul, menendang, melempar, atau menggigit.
Buat kesepakatan bersama dalam keluarga (apa yang perlu dilakukan ketika anak menunjukkan perilaku menyakiti), misalnya time out atau mengambil mainan kesayangannya, dan terapkan hal tersebut.
4. Tahan dan tetap tenang, jangan sampai membentak atau memukul anak.
5. Pastikan lingkungan sekitar aman. Jika tantrum terjadi di tempat umum atau di jalan, lebih baik anak segera digendong sambil diingatkan tentang bahaya yang bisa terjadi.
Yang perlu dipahami kalau pola perilaku anak yang satu dapat berbeda dengan anak lainnya.
Jadi anak yang lebih sering tantrum, bukan berarti ia nakal ataupun orangtua kurang memberi perhatian.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |