"Kepada kiai, ustadz-ustadz, yang telah menerangkan keadaan mati saya," ucap Dorce Gamalama.
"Siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya," tegas.
"Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang ngurus. Yang ngurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki perempuan boleh, siapa saja boleh yang memandikan saya," lanjutnya.
Melalui video itu juga, Dorce Gamalama mengimbau agar para kiai dan ustadz bisa selalu membicarakan hal-hal baik.
Sebab, setiap manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing untuk hari akhirnya.
"Jadi kiai-kiai yang sudah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang kurang baik," tuturnya.
"Seharusnya Anda seorang kiai memberikan suguhan dan juga imbauan kepada seorang siapapun, karena saya juga manusia, punya tanggung jawab untuk hidup dan matinya," ucap Dorce Gamalama.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Gus Miftah Tak Setuju Dorce Gamalama Dimakamkan secara Perempuan: KTP Dia Laki-laki. (*)
Beda Keyakinan dengan sang Ibu, Venna Melinda Tetap Percaya Doa Orangtua Mustajab: Meskipun Mama Hindu