Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tak sedikit tantangan yang dihadapi para orang tua dalam mendidik anak.
Salah satu tantangan orang tua yakni mendidik anak agar bersikap disiplin.
Sayangnya, tak jarang orang tua yang menggunakan cara tidak tepat dalam mengajarkan anaknya untuk disiplin.
Cara yang tidak tepat itu di antaranya yakni dengan menerapkan konsekuensi hukuman bagi anak yang tidak disiplin.
Padahal menurut seorang analis perilaku bersertifikat, Christi Campbell, membuat anak bereaksi dengan penyesalan terhadap hukuman yang keras sama sekali tidak diperlukan.
"Ketika seorang anak tampaknya tidak peduli dengan disiplin, itu berarti ada ketidaksesuaian antara alasan anak itu dihukum dengan hukuman yang diberikan," ujar Campbell dikutip dari Nakita.ID.
Melansir Intisari Online, bila mengalami kesulitan dalam mendisiplinkan anak, 8 langkah mudah berikut ini patut untuk diikuti:
1. Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan.
Baca Juga: Hati-hati Salah! Ini 5 Jenis Kedisiplinan yang Harus Orangtua Ajarkan pada Anak Sejak Dini
Baik yang menimbulkan luka maupun yang tidak, seperti memukul pantat anak, menampar, mencubit, mengguncangkan badan, dan lain-lain.
Juga tak boleh menyerang secara verbal terhadap anak sehingga menimbulkan bahaya psikologis, seperti memaki anak dengan kata-kata yang tidak pantas, memanggil anak dengan nama panggilan negatif, memberikan label buruk, dan lain-lain.
2. Hindari penerapan disiplin berupa penarikan kasih sayang.
Contohnya seperti berbagai bentuk pengabaian, mengisolasi, menunjukkan rasa tidak suka pada anak, dan lain-lain.
Ini akan berakibat buruk bagi perkembangan harga diri serta pembentukan rasa aman anak akan pemenuhan kasih sayang.
3. Berikan penguatan dan konsekuensi yang wajar.
Penguatan atau hadiah (reward) dapat diberikan kepada anak jika ia menunjukkan perilaku positif yang diharapkan.
Anak pun harus mendapat kesan bahwa reward merupakan suatu yang istimewa.
Oleh karena itu, tetapkan target disiplin yang harus ia lakukan selama beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: Bukan Dimarahi, Begini CaraTepat untuk Mendidik dan Melatih Kedisiplinan Anak Menurut Ahli
Konsekuensi bisa diberikan jika anak melakukan pelanggaran dari aturan yang telah diterapkan dan dijelaskan.
Terapkan secara privat (tidak di depan orang lain).
Mengapa? Konsekuensi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, bukan untuk menciptakan rasa bersalah.
Pastinya konsekuensi tersebut harus disertai penjelasan alasannya.
4. Mulailah dari perilaku yang mudah, sesuaikan dengan usia anak.
Misalnya, waktu bangun, waktu tidur, belajar dan rutinitas sehari-hari lainnya.
5. Untuk tahap awal, berikan penghargaan dan konsekuensi segera setelah anak melakukan perilaku yang diharapkan, sehingga ia menyadari apresiasi ini adalah akibat dari perbuatannya.
6 Jadikan latihan disiplin sebagai budaya bersama seisi rumah, sehingga anak tidak merasa melakukannya sendirian.
7. Bila anak masih melanggar atau melakukan kesalahan, tidak perlu berteriak untuk mengingatkannya.
Cukup contohkan bagaimana seharusnya.
Misal, anak tidak mau belajar di jam belajar, cukup temani membaca buku atau mengulang pelajaran yang seharusnya dilakukan.
Jadikan jam belajar sebagai kegiatan bersama, orang tua membaca buku/ majalah/ koran untuk menemani anak belajar.
8. Lakukan pendekatan yang sistematis dan kreatif agar anak bisa memperkuat dirinya dengan cara memperbaiki kesalahannya.
Bagaimana melakukan pendekatan itu?
Sebagai langkah awal anak harus memahami terlebih dahulu nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya.
Misal, kejujuran dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Intisari.grid.id,Nakita.ID |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Ayu Wulansari K |