Cianciulli memberitahunya tentang adanya lowongan pekerjaan di Florence sebagai sekretaris untuk seorang impresario.
Sama seperti yang dikatakan kepada dua wanita lainnya, Cacioppo diperintahkan untuk tidak memberitahu siapapun tentang kepergiannya.
Pada 30 September 1940, Cacioppo datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Cianciulli.
Cianciulli menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya, di mana ia menggunakan daging Cacioppo dan mengubahnya jadi sabun.
Pembunuhan ini terungkap setelah saudara ipar Cacioppo curiga atas hilangnya Cacioppo secara tiba-tiba.
Dia kemudian melaporkan kepada pihak berwenang setelah mengetahui bahwa Cacioppo terakhir kali terlihat memasuki rumah Cianciulli.
Cianciulli pun kemudian ditangkap.
Pada awalnya, ia bersikeras membantah telah membunuh.
Namun, setelah Giuseppe diduga terlibat dalam pembunuhan Cacioppo, ia akhirnya mengakuinya.
Melansir the cinemaholic, Cianciulli tampak bangga dengan pembunuhan yang dia lakukan tak ubahnya sebuah pertunjukan.
Polisi mengklaim bahwa mereka tidak melihat sedikitpun penyesalan atau ketakutan di wajahnya.
Setelah diadili, dia bahkan mengoreksi jaksa dan memberinya rincian yang tepat tentang pembunuhan itu.
Setelah dinyatakan bersalah pada tahun 1946, Cianciulli divonis hukuman penjara 30 tahun, setelah itu ia harus menjalani tiga tahun di rumah sakit jiwa.
Dia berhasil menyelesaikan hukuman penjara tetapi meninggal pada 15 Oktober 1970, saat dirawat di rumah sakit jiwa.
Penyebab kematiannya dipastikan karena serangan otak.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Tribunnews.com,The Cinemaholic |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Silmi |