Bayi Lahir Prematur, Kenali Penyebabnya, Bisa Jadi Karena Kelainan Rahim loh
“Dari mana kamu? Kenapa begitu kotor? Anak jahanam! Tak ada makan malam untukmu. Sana pergi ke kamar dan tetap di situ!”
Aku pun tetap berada di kamar sampai keesokan harinya meski rasa lapar tak tertahankan.
Nilai yang jelek membuat ayah sangat marah terhadapku. Dia memukulku sampai jari telunjukku tak bisa digerakkan.
Semakin ke sini, rasa sakit di dada sering aku alami.
Orang tuaku bahkan tak perduli sakit yang aku alami, tapi aku tetap mencintai mereka.
Saat di sekolah, ibu guru menyuruh kami menggambar mimpi terbesar kami. Teman-temanku menggambar mobil, boneka dan sebagainya.
Aku tidak.
Bukan karena aku tak menyukai barang-barang itu, namun karena apa yang aku harapkan dari semuanya adalah orang tua.
Jadi aku gambar orang tua dan diriku.
Dalam diam, aku menangis. Aku benar-benar mencintai mereka.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Newsner.com |
Penulis | : | Yuliana Sere |
Editor | : | Yuliana Sere |