Ketika disuruh menunjukkan ke teman-teman, mereka menertawakanku.
Aku menangis. “Aku juga ingin dipeluk, ingin tertawa bersama mereka, ingin diantar dan dijemput dari sekolah.
Aku tau aku jelek dan lemah tapi ku mohon jangan menertawakanku.”
Beberapa hari setelahnya, aku kembali mendapat nilai jelek. Jujur aku takut pulang rumah. Aku takut ibuku marah padaku.
Saat ibu tahu, ia memukul kepalaku dua kali sampai terjatuh di lantai. Aku tak bisa bangun saat itu. Sangat sakit rasanya.
Tapi ibu seakan tak peduli. Ia tetap meninggalkanku disana. Aku memohon kepadanya agar tak memberitahukan nilaiku kepada ayah.
Dan ketika ayah tahu, ia menarikku dari lantai dan memukul wajahku.
Aku tak sadarkan diri lalu terbangun dan ternyata aku sudah berada di rumah sakit.
Dari kaca jendela, aku melihat orang tua lain sedang bemain dengan anak-anak mereka.
Kamu tahu kenapa aku menangis?
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Newsner.com |
Penulis | : | Yuliana Sere |
Editor | : | Yuliana Sere |