Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Anak dari Presiden ketiga RI BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, menjadi sorotan publik ketika hari kematian ayahnya.
Pasalnya, Thareq Kemal Habibie tampil dengan sebelah matanya tertutup seperti "bajak laut."
Penampilan Thareq ini kemudian membuatnya disandingkan dengan sosok 'Nick Fury' di film Avenger.
Menurut isu yang beredar, usai meninggal BJ Habibie, telah mendonorkan matanya kepada Thareq Kemal Habibie.
BJ Habibie memang telah terdaftar sebagai pendonor mata di Bank Mata Indonesia.
Niatan mulia ini bahkan telah dilakukannya sebelum meninggal dunia, tepatnya pada tahun 2016 silam
Dilansir Grid Health (4/5/2016), fakta ini diungkap Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo dalam acara program 'Sepuluh Ribu Mata' oleh Pollux Habibie International pada (3/5/2016).
Tjahjono menuturkan, Ainun Habibie pun juga mendaftarkan diri jadi pendonor mata.
Namun, mengingat riwayat penyakit kanker yang diidap Ainun Habibie, niatan itu urung dilaksanakan.
"Pak Habibie telah terdaftar (pendonor mata). Ibu Ainun dulu juga (terdaftar sebagai pendonor), tetapi karena ibu meninggal kondisinya berat, juga ada faktor kanker, jadi tidak bisa jadi donor saat itu," ujar Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo dilansir Kompas.com.
Kendati demikian, fakta BJ Habibie mendonorkan matanya tersebut merupakan berita palsu alias hoax.
Pasalnya, retina mata Thareq Kemal Habibie memang telah rusak dan tidak bisa diganti.
Lalu, apa penyebab Thareq Kemal Habibie menutupi matanya?
Thareq menggunakan penutup mata karena menderita glaukoma.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (5/6/2022), glaukoma tidak bisa ditangani dengan donor kornea mata karena yang rusak adalah bagian retinanya.
Apa itu glaukoma?
Melansir dari pemberitaan Kompas.com, 19 Agustus 2019, glaukoma merupakan penyakit nomor 2 setelah katarak yang bisa menyebabkan kebutaan.
Penyakit tersebut terjadi karena ada tekanan cairan dalam bola mata yang terlalu tinggi.
Hal ini mengakibatkan serabut saraf yang seharusnya membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak menyebabkan kerusakan pada serabut saraf mata.
Kebutaan pada penderita glaukoma berbeda dengan katarak. Pada penderita glaukoma, kebutaan tidak bisa disembuhkan.
Jenis glaukoma
Dipublikasikan oleh JEC Eye Hospitals and Clinics pada Desember 2018, berikut ini beberapa penjelasan tentang jenis-jenis glaukoma:
1. Glaukoma primer sudut terbuka
Glaukoma jenis ini menyebabkan tekanan mata meninggi secara perlahan.
Akibatnya, timbul kerusakan saraf optik dan biasanya menyerang orang berusia lebih dari 40 tahun.
Glaukoma primer sudut terbuka juga bisa menyerang golongan orang usia di bawah 40 tahun bahkan anak-anak, namun hal itu hanya terjadi dengan presentase sedikit.
Glaukoma jenis ini penglihatan perifer atau tepi dan penglihatan malam hari akan terpengaruh terlebih dahulu sebelum penglihatan sentral pada penderita.
2. Glaukoma primer sudut tertutup akut
Umumnya, glaukoma ini menyerang usia lanjut dan paruh baya. Glaukoma jenis inilah yang banyak menyerang penduduk Asia termasuk Indonesia.
Tekanan cairan pada glaukoma primer sudut tertutup akut timbul seketika dengan tekanan cairan yang meningkat cepat dan drastis dalam mata.
Akibatnya, tekanan bola mata mendadak tinggi dan menimbulkan berbagai gejala klinis.
Umumnya, glaukoma ini ditandai dengan timbulnya nyeri mata, ketajaman pengelihatan yang menurun, tampak pelangi atau melihat lingkar warna-warni saat melihat lampu.
Selain itu, adanya gejala mual hingga muntah.
3. Glaukoma primer sudut tertutup kronik
Glaukoma jenis ini terjadi karena adanya sumbatan pada saluran cairan dalam bola mata.
Mekanisme yang terjadi sama dengan glaukoma sudut tertutup akut, tetapi sudut bilik mata tertutup kronik terjadi secara perlahan.
Hal ini mengakibatkan tekanan mata mengalami peningkatan yang berkepanjangan.
Seringkali pasien tak merasakan gejala sampai timbul kerusakan saraf optik.
4. Glaukoma Sekunder
Glaukoma jenis ini merupakan efek samping dari penyakit lain.
Penyakit-penyakit yang bisa menimbulkan glaukoma adalah peradangan bola mata, katarak yang terlalu tebal, tumor dan diabetes yang tak terkontrol.
Glaukoma jenis ini juga bisa diakibatkan efek samping penggunaan obat steroid atau kecelakaan.
5. Glaukoma kongenital
Glaukoma kongenital terjadi karena sudut bilik mata depan terbentuk secara tak normal dari lahir.
Tanda awalnya biasanya akan disadari oleh orang tua seperti bola mata yang lebih besar, mata sensitive dan keluar air mata saat melihat cahaya, serta kornea mata tak terlihat jernih.
Glaukoma tak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan agar tak semakin parah.
Beberapa penanganan yang bias dilakukan yakni dengan terapi obat-obatan, laser glaukoma, dan operasi glaukoma.
(*)
5 Arti Mimpi Pita Merah Tenang Saja, Bakal Dapat Keberuntungan sampai Komitmen dalam Hubungan
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Mia Della Vita |