Tugu setinggi 132 meter ini masuk ke dalam proyek ambisius Presiden Soekarno, yang dinamai proyek mercusuar, dan digarap dengan penuh perhitungan.
Salah satu komponen penting yang tak luput dari perhatian Soekarno adalah komponen lidah api di pucuk monumen yang dinamai Lidah Api Kemerdekaan.
Lidah api itu dianggap sebagai perwujudan kepribadian bangsa Indonesia: ia dinamis, bergerak, dan berkobar.
Agar menampilkan kesan menyala, lidah api ini dilapisi dengan emas murni.
Di awal pembangunannya, konstruksi tersebut dilapisi emas seberat 35 kilogram, tetapi ketika Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-50, lapisan emas ditambah hingga menjadi seberat 50 kilogram.
Konon, sebagian besar emas yang digunakan untuk melapisi Lidah Api Kemerdekaan disumbangkan oleh saudagar kaya asal Aceh bernama Teuku Markam.
Ia sangat dekat dengan Presiden Soekarno sehingga berbaik hati menyumbangkan 28 kilogram emas untuk dilebur menjadi pelapis obor di pucuk Monas.
Baca Juga: Keluar dari Tempat Rehabilitasi, Jennifer Jill: Gue Pikir Udah Engga Ada Monas!
Sosok Teuku Markam
Dilansir dari Wartakotalive.com, Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Pulau Jawa semasa berjaya menjadi pengusaha.
Sebelum banting setir menjadi pengusaha dan mendirikan PT Karkam, pria kelahiran Aceh Utara tahun 1925 ini pernah masuk militer dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Suryamalang.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |