Suhu tubuh akan naik dengan sangat cepat, menyebabkan mekanisme berkeringat gagal dan tubuh tidak bisa mendinginkan dirinya sendiri.
Jika dibiarkan, heat stroke dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen pada orang yang mengalaminya.
Anak-anak, orang lanjut usia (lansia), dan penyandang penyakit kronis seperti diabetes atau masalah jantung, sangat berisiko mengalami kelelahan akibat panas dan heat stroke.
Gelombang panas juga dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan manusia.
Hal ini karena suhu yang lebih tinggi, berkontribusi pada penumpukan polutan udara yang membahayakan saluran pernapasan.
Melansir World Economic Forum, sebuah penelitian di New York menemukan kalau gelombang panas juga menimbulkan efek negatif pada kesehatan mental.
Studi tersebut menyebutkan, kalau suhu ekstrim dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari kunjungan ke rumah sakit akibat penyalahgunaan obat-obat terlarang, gangguan mood, kecemasan, skizofrenia, dan demensia.
Lantas, apa yang harus dilakukan saat sedang gelombang panas seperti di China dan beberapa negara Eropa?
Saat gelombang panas terjadi, pastikan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan hindari melakukan aktivitas berat di luar ruangan.
Gelombang panas tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tapi juga mental. Oleh karena itu, sebaiknya saat ini terjadi, pastikan tubuh tetap tehidrasi dan tidak berada di luar ruangan terlalu lama.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Gelombang Panas Hantam China Hingga Jalanan Melengkung, Ini Efeknya Bagi Kesehatan
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | GridHEALTH |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |