Menurut Subandi, kemungkinan paus tersebut muncul ke permukaan lantaran kondisi yang sudah tua atau sakit.
"Biasanya kan menyelam, kalau sudah muncul ke permukaan gini bisa jadi paus ini sudah tua dan sakit," terang Subandi.
Menurut Bayu, fenomena yang langka terjadi itu terjadi lantaran sensor navigasi yang terdapat pada tubuh paus mengalami kerusakan.
Oleh karenanya, paus tersebut lepas dari jalur dan tersesat hingga terdampar ke permukaan.
"Paus kan memiliki sensor pada tubuhnya nah diduga itu rusak sehingga keluar jalur dan nyasar.
Perihal sakit dan lain sebagainya itu masih perlu dicek secara medis," ujar Bayu.
Binatang yang memiliki nama latin Physeter macrocephalus itu kemudian akan diselamatkan dan dikembalikan ke tengah laut.
"Sesuai SOP seperti itu, bila masih hidup sebisa mungkin harus dibawa kembali ke tengah laut. Kalau mati dilakukan penguburan, membakar atau menenggelamkannya," tutup Bayu.
Sementara itu, menurut keterangan tertulis DInas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), TNI Angkatan Laut telah berupaya memulangkan ikan paus ke laut, sejak Senin (1/8/2022).
Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) TNI AL Lanal Banyuwangi telah melakukan upaya evakuasi dengan memakan waktu lama.
The Real Bos Idaman, Begini Cara Mewah Raffi Ahmad dan Nagita saat Rayakan Wisuda Mbak Lala di Bali!