Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ungkap dugaan motif penembakan yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan Irjen Ferdy Sambo dan 3 orang lainnya sebagai tersangka atas kasus kematian Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kematian Brigadir J bersama Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat.
Bharada E disebut sebagai pelaku penembakan terhadap Brigadir J atas perintah dari Irjen Ferdy Sambo.
Kini, publik pun dibuat bertanya mengenai motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.
Menanggapi hal tersebut, pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak pun mengungkap dugaan motif pembunuhan yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu diketahui melalui postingan video yang diunggah di akun Instagram @lambee.pedes, pada Kamis (11/8/2022).
Dalam sebuah acara yang dipandu Hotman Paris, Kamarudin Simanjuntak mengatakan dugaan motif pembunuhan Brigadir J adalah karena dendam.
"Ini (motifnya) adalah dendam, dendam dari pelaku kepada almarhum," kata Kamarudin Simanjuntak.
Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Kamarudin Simanjuntak bercerita, pada 21 Juni ada pengancaman yang membuat Brigadir J sampai mengadu kepada kekasihnya sambil menangis.
Saat itu, Brigadir J meminta maaf kepada kekasihnya sambil menangis, bahkan minta untuk berpisah karena ia diancam akan dibunuh.
Kamarudin Simanjuntak kemudian menyebut ada 2 dugaan motif terkait kasus pembunuhan Brigadir J, yakni rasa iri di antara squad lama terhadap Brigadir J.
Ia menyebut, Brigadir J juga diduga mengetahui Irjen Ferdy Sambo memiliki perempuan lain selain istrinya, yakni Putri Candrawathi.
"Squad lama iri hati kepada almarhum karena dia lebih disayang," kata Kamarudin Simanjuntak.
"Kemudian ada dugaan pelakunya adalah si bapak (FS), dugaan ada perempuan lain," imbuhnya.
Kamarudin Simanjuntak kemudian bercerita, Putri Candrawathi awalnya bertanya pada Brigadir J tentang perubahan yang terjadi pada diri suaminya.
Brigadir J kemudian diduga memberitahu kebenaran yang terjadi tentang Irjen Ferdy Sambo dan perempuan lain kepada Putri Candrawathi.
Kemudian, pada 22 Juni saat berada di Magelang diduga ada pertengkaran antara Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Kamarudin Simanjuntak mengatakan, dari kejadian tersebut, Brigadir J kembali mendapat ancaman dari para ajudan
"Akibatnya, ada lagi ancaman, tapi dari para ajudan, gara-gara almarhum ini, ibu jadi sakit, 'kenapa informasi ini diberitahu', kurang lebih begitu," kata Kamarudin Simanjuntak.
Irjen Ferdy Sambo kemudian pulang ke Jakarta diduga untuk mempersiapkan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Namun sebelum itu, Kamaruddin Simanjuntak mendapat informasi bahwa Brigadir J dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri untuk disiksa di sana.
"Dia disiksa untuk mendapat pengakuan, sampai membuka handphonenya," kata Kamarudin Simanjuntak.
"Makanya, handphonenya itu sejak pukul 16.25 WIB masih read, setelah itu sudah mati semua," jelasnya.
Kamarudin Simanjuntak kemudian membantah terkait kabar mengenai Putri Candrawathi yang disebut selingkuh.
Mengejutkannya, ia menyebut bahwa kasus kematian Brigadir J ada kaitannya dengan perempuan, persoalan sabu-sabu, miras, dan judi.
"Ibu Putri tidak selingkuh, tapi perkara ini memang ada kaitannya dengan perempuan, ada kaitannya dengan tata kelola sabu-sabu, miras, dan judi," kata Kamarudin Simanjuntak.
Mendengar hal tersebut, Hotman Paris yang terkejut pun bertanya apakah Irjen Ferdy Sambo juga turut terlibat dalam masalah tersebut.
Sayangnya, Kamarudin Simanjuntak tak memberikan jawaban jelas atas pertanyaan tersebut.
"Maksudnya ada dugaan keterlibatan Pak Irjen Ferdy Sambo?" tanya Hotman Paris.
Baca Juga: Viral Jejak Rekaman CCTV Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ini Kata Polisi
"Ada di antara mereka itu," jawab Kamaruddin Simanjuntak.
Sementara itu, pihak Polri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Silmi |