"Pas ujian neraca gue nggak ngerti mana debit mana kredit," kata Hotman Paris.
Alhasil, gegara hal tersebut, Hotman Paris pun menjadi stres dan tertekan.
Ditambah lagi, dirinya juga mendapatkan bully-an dari teman-temannya hingga berniat bunuh diri.
"Akhirnya makin stress, di ejek lah, di-bully lah gue dikira mau gila, ada temen kelas gue udah gila," ujar Hotman Paris.
"Akhirnya down, down, down sampai saya mau bunuh diri," tambah Hotman Paris.
Padahal, sebenarnya Hotman Paris adalah sosok yang pintar dan sering juara kelas.
"Dari kecil itu saya juara kelas, tiba-tiba masuk di kelas pendidikan Bank Indonesia gue nggak ngerti, gue bolos mulu," beber Hotman.
Meski begitu, pada akhirnya, masa-masa kelam tersebut akhirnya mulai berlalu.
Tatkala dirinya berupaya lepas dari tempat tersebut dan mencoba melamar ke kantor pengacara.
"Saya pura-pura gila biar nggak di Bank Indonesia, langsung saya bikin lamaran di kantor pengacara terbesar kedua di Indonesia," ungkap Hotman Paris.
Dan ya, benar saja kali ini feeling Hotman Paris berakhir baik di mana kariernya malah makin melejit sejak bekerja di tempat tersebut.
Hingga akhirnya dirinya bisa dikirim ke Australia.
"Saya bekerja di kantor pengacara terbesar di dunia, saya dididik oleh bule, bos saya 10 orang bule, saya dikirim ke Australia.
Saya pulang ke Indonesia saya membawahi ratusan pengacara," pungkas Hotman Paris.
(*)