Grid.ID - Hotman Paris Hutapea, kini memang dikenal sebagai salah satu pengacara kondang Tanah Air.
Berkat kerja kerasnya menekuni profesi sebagai pengacara, Hotman Paris berhasil meraih kesuksesan.
Bahkan hingga namanya moncer seantero negeri.
Ditambah lagi, Hotman Paris kini juga bergelimang harta.
Dan kerap pamer kemewahan dan kekayaan yang dimilikinya.
Kendati demikian, Hotman Paris juga tak berpangku tangan dan kerap membantu banyak masyarakat.
Namun siapa sangka, di balik segala kekayaan, kemewahan, dan kesuksesan yang dimiliknya sekarang, Hotman Paris juga pernah berada di titik terendah dalam hidupnya.
Melansir dari tayangan kanal YouTube TRANS TV Official dalam acara 'SWEET DADDY', yang diunggah Selasa (27/9/2022), Hotman Paris yang hadir menjadi tamu membeberkan kisah masa lalunya itu.
Ya, pada saat itu sang pengacara kondang bahkan sempat berniat ingin bunuh diri.
Usut punya usut, kejadian bermual tatkala dirinya sempat menjalani pendidikan dari Bank Indonesia.
"Saya tahun 1982 sudah bekerja di kantor pengacara paling top di Indonesia, tahu-tahu waktu saya kerja di sana, saya ditawari dikirim ke Bank Indonesia tanpa ada tes masuk," ujar Hotman Paris.
Saat itu, Hotman Paris pun langsung tertarik dan tanpa berpikir panjang langsung menerimanya.
Hotman Paris pun saat itu berpikir bekerja di Bank Indonesia bisa membuatnya cepat kaya raya.
"Langsung saya pamit dan masuk ke Bank Indonesia saya pikir bisa kaya raya," kata Hotman Paris.
Namun kenyataan terkadang memang tak seindah realita.
Hal ini terbukti dari Hotman Paris yang ternyata tak cocok dengan sistem kerja Bank Indonesia.
Di mana dirinya harus belajar soal berhitung hingga neraca yang memang harus dikuasai saat bekerja di Bank.
"Nggak cocok karena saya disuruh belajar neraca, hitung dagang, sama sekali nggak masuk di otak gue," ujar Hotman Paris.
Saking tak nyamannya, Hotman Paris mengaku sering bolos setiap ada kelas pendidikan tersebut.
"Saya pesimis, kalau ada kelas pendidikan saya nggak masuk," tambah Hotman Paris.
Bahkan parahnya, saat itu Hotman Paris juga tak paham untuk membedakan kredit dan debit.
"Pas ujian neraca gue nggak ngerti mana debit mana kredit," kata Hotman Paris.
Alhasil, gegara hal tersebut, Hotman Paris pun menjadi stres dan tertekan.
Ditambah lagi, dirinya juga mendapatkan bully-an dari teman-temannya hingga berniat bunuh diri.
"Akhirnya makin stress, di ejek lah, di-bully lah gue dikira mau gila, ada temen kelas gue udah gila," ujar Hotman Paris.
"Akhirnya down, down, down sampai saya mau bunuh diri," tambah Hotman Paris.
Padahal, sebenarnya Hotman Paris adalah sosok yang pintar dan sering juara kelas.
"Dari kecil itu saya juara kelas, tiba-tiba masuk di kelas pendidikan Bank Indonesia gue nggak ngerti, gue bolos mulu," beber Hotman.
Meski begitu, pada akhirnya, masa-masa kelam tersebut akhirnya mulai berlalu.
Tatkala dirinya berupaya lepas dari tempat tersebut dan mencoba melamar ke kantor pengacara.
"Saya pura-pura gila biar nggak di Bank Indonesia, langsung saya bikin lamaran di kantor pengacara terbesar kedua di Indonesia," ungkap Hotman Paris.
Dan ya, benar saja kali ini feeling Hotman Paris berakhir baik di mana kariernya malah makin melejit sejak bekerja di tempat tersebut.
Hingga akhirnya dirinya bisa dikirim ke Australia.
"Saya bekerja di kantor pengacara terbesar di dunia, saya dididik oleh bule, bos saya 10 orang bule, saya dikirim ke Australia.
Saya pulang ke Indonesia saya membawahi ratusan pengacara," pungkas Hotman Paris.
(*)