"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota polri. Yang meninggal di stadion sebanyak 34 orang. Kemudian 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas polri dan selebihnya mobil pribadi. Sedangkan sebanyak 180 orang masih proses perawatan di rumah sakit. Jumlah penonton sebanyak 40 ribu orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang turun ke lapangan dan bikin rusuh," kata Irjen Nico.
Melalui akun twitter, PSSI mengecam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Kecaman itu dikeluarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dalam rilisnya Minggu (2/10/2022) dini hari.
Dalam rilis tersebut Yunus Nusi memastikan panitia pertandingan (panpel) Arema FC akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan.
Selain sanksi denda, PSSI juga mengancam Singo Edan tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa pertandingan. "PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Yunus Nusi.
Guna memastikan data dan fakta mengenai kerushan di Kanjurugan PSSI menerjunkan tim investigasi ke lapangan.
"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," kata Yunus.
Kerusuhan di Kanjuruhan itu bermula dari kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya, 2-3, dalam Derbi Jawa Timur di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Bajul Ijo menang berkat gol Silvio Junior (8'), Leo Lelis (32'), dan Sho Yamamoto (51'), sedangkan gol balasan Arema datang lewat brace Abel Camara (42' dan 45+1').
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sebanyak 127 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang
(*)
5 Tips Mudik Naik Bus Bareng Toddler Agar Tak Mudah Rewel, Pilih Kursi di Bagian Ini
Source | : | Tribunmedan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |