Dia berencana ingin menghancurkan kota tersebut dengan cara membakarnya.
Namun, rencana itu digagalkan oleh peri yang menyarankan penduduk untuk menyalakan lentera di seluruh kota pada hari ketika Kaisar Giok membakar kota tersebut.
Kaisar Giok yang melihat cahaya berkobar dari lentera, mengira bahwa kota itu telah dilalap api, sehingga membatalkan rencananya.
Kota tersebut pun terhindar dari amarah Kaisar Giok.
Sebagai wujud rasa syukur, orang-orang terus memperingati momen ini dengan memasang lentera warna-warni di seluruh kota setiap hari ke-15 setelah Imlek.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunSumsel.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Silmi |