Satu ruangan di lantai dua Bentara Budaya di Jalan Palmerah Selatan 17 Jakarta disulap jadi studio atau ruang belajar.
Di situ, para peserta program ini mempelajari seluk-beluk NFT, mulai dari Web3, token, kontrak pitar, jaringan virtual, platform transaksi virtual, dan karya-karya NFT dari berbagai belahan dunia.
“Dengan semangat untuk mencerahkan bangsa, melalui laboratorium NFT ini, Kogi NFT dan Bentara Budaya ingin mencetak dan mempersiapkan seniman Indonesia dengan menjadi sumber informasi dan edukasi untuk mendorong percepatan dan adopsi ke era perdagangan digital berikutnya, dan mengembangkan standar dan praktik terbaik di bidang NFT ini,” kata pendiri Kogi.NFT Kompas Gramedia, Diptraya P Ratulangi.
Kelas perdana Lab NFT telah terselenggara pada Sabtu, 28 Januari 2023, diikuti 30-an peserta terpilih.
Saat ini pendaftaran untuk angkatan kedua masih dibuka untuk umum melalui situs https://www.bentarabudaya.com .
Setiap angkatan dihadiri para ahli di bidang NFT dari kalangan desainer atau seniman, pakar teknologi, dan praktisi pemasaran digital.
Mereka akan berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang teknologi blockchain, kontrak pintar, tokenisasi, dan implikasi ekonomi dan hukum dari NFT.
Peserta juga diajak mengeksplorasi kreasi media baru untuk NFT, seperti seni digital, barang koleksi, dan game.
Mengiringi peluncuran, digelar pameran berjudul “Meta Art: Merayakan Seni Digital” pada 3-7 Februari 2023.
Kegiatan ini menampilkan karya seni digital, NFT, cetak, dan animasi dari Bentara, Kogi.NFT, dan Harian Kompas.
Pengunjung dapat menyaksikan dinamika kreativitas seni dan desain secara lengkap.
Baca Juga: Ajak Pengunjung untuk Melek Teknologi Digital, Palmerah, Yuk! Kali Ini Bahas NFT
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |