"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang. Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan ilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," tuturnya lagi.
Ahmad mengaku tahu sang kakak jadi korban pembunuhan lewat laporan polisi berdasarkan penuturan Mbah Slamet saat pemeriksaan.
"Penuturan pelaku ada Mulyadi. Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan sempat menasihati sang kakak agar tak percaya dengan dukun pengganda uang.
Namun, sang kakak yang merupakan pengembang perumahan justru mengabaikannya.
"Dia sempat mengajak saya ke sini. Tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang. Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.
Mulyadi mempercayai dukun pengganda uang itu lantaran tengah terjerat masalah utang.
Sebelumnya telah dikabarkan, 9 dari 12 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet telah teridentifikasi.
Sebanyak 9 jenazah itu terdiri atas 6 laki-laki dan 3 perempuan dengan rentang usia 25-50 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, pada Rabu (5/4/2023).
”Sembilan jenazah itu terdiri dari 6 laki-laki dan 3 perempuan yang rata-rata umurnya 40 tahun dan 50 tahun. Untuk tiga perempuan umurnya 25-35 tahun,” kata Luthfi dilansir Grid.ID dari Kompas.ID, pada Jumat (7/4/2023).
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | kompas.id,TribunMuria.com |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |