Ibu hamil tersebut perutnya ditendang.
"Korban takut melapor hanya terdokumentasikan saja," papar Nurul.
Tak hanya itu, ada juga yang dipaksa untuk melayani empat pria hidung belang di hari yang sama.
Korban tersebut telah menolak, namun pasangannya tetap memaksa karena empat orang tersebut sudah memesan di aplikasi pesan.
"Korban sudah konfirmasi capek tetapi si pacar menargetkan harus mendapatkan uang sekian sehingga harus dilayani," terangnya.
Nurul mengatakan, para korban tersebut merupakan kelompok rentan kekerasan, dan tak berani melaporkan karena ketakutan.
Mereka tak memiliki keberanian, sehingga suaranya tak terdengar.
"Kami edukasi dan motivasi tapi tetap tidak berani melapor dengan beberapa pertimbangan," jelasnya.
Para korban tak berani melapor, kata Nurul, karena ada beberapa pertimbangan.
Misalnya, ketika melapor harus melakukan visum, namun baik polisi dan dokter biasanya akan menormalisasi karena dianggap bagian dari risiko pekerjaan.
Padahal, para korban tak ada yang bercita-cita menjadi PSP.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |