Bahkan banyak orang yang memandangnya sebelah mata.
"Tadinya hanya menjadi bahan candaan orang-orang di sekitar saya dan hanya di pandang sebelah mata," sambung Susi.
Menurutnya, setiap kesulitan dalam kehidupan harus dijalankan dengan penuh sabar dan bersyukur.
Karena ia meyakini, rezeki dan nasib seseorang akan baik dan indah pada waktunya.
"Kalau kita bersyukur semua masalah akan terasa lega, biar dapat sedikit, alhamdulilah. Tetapi bersyukur, namanya nasib sudah ada, tentu harus, letih dan capek dahulu," ujar Susi.
"Seperti saat ini, saya alhamdulilah. Semua itu berproses kita disuruh proses dahulu, semua sesuatu ada prosesnya," harapnya.
Susi juga bercerita, terkait peran perempuan atau seorang ibu di dunia politik, saat ini sangatlah dibutuhkan apalagi dalam upaya membantu pembangun daerah.
"Di Bangka ini perempuan harus mempunyai peranan yang sama dalam pembangunan daerah dan menghilangkan pandangan masyarakat. Kalau perempuan itu cuma cocoknya di dapur, di kasur dan di sumur sekarang banyak sekali perempuan perempuan atau ibu-ibu yang menjadi menteri maupun kepala daerah," terangnya.
Ibu dua orang anak ini mengatakan bekerja menjadi partisipasi politik dari kalangan perempuan sangat penting keberadaanya terutama untuk kemajuan Bangka Belitung.
"Partisipasi perempuan di Bangka Belitung sangat rendah contohnya di legislatif DPRD Babel hanya 4 orang keterwakilan perempuannya rendah.
Padahal angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyaknya berpengaruh terhadap kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi perempuan saat ini," katanya.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | BangkaPOS |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |