Kata dia, jauh sebelum Jokowi, Presiden Pertama RI Soekarno juga pernah ingin memindahkan IKN ke Kalimantan.
Namun kemudian dibatalkan karena peringatan salah satu panglima perang suku Dayak yakni Panglima Guntur ini.
Panglima Guntur menurut Panglima Pajaji, mendatangi istana secara gaib menemui Presiden RI Pertama Soekarno.
"Dengar semua saudaraku, sedikit informasi, ini bukan cerita omong kosong, saya ada saksi yang kini sudah meninggal dua tahun lalu," ujar Panglima Pajaji menceritakan soal Panglima Guntur dan Bung Karno di masa lampau dikutip dari Sriwijaya Post
Menurut Panglima Pajaji pula, cerita tentang Panglima Guntur ini tak pernah terungkap.
"Bukan mitos atau dongeng, ini kisah nyata yang tak diketahui, dulunya bapak Presiden bertekad dan berambisi memindahkan IKN ke Kalimantan Tengah, namun tidak berhasil," ujar Panglima Pajaji.
"Ada sosok Panglima kami Dayak Panglima Kilat atau Petir atau dikenal dengan Panglima Guntur, yang datang langsung menemui Bung Karno, ia melarang keras Bung Karno untuk memindahkan IKN di Kalimantan," ujarnya.
Panglima Pajaji berujar, Panglima Guntur tahu apa yang akan terjadi jika IKN dibangun di Kalimantan saat itu.
Panglima Guntur pun mendatangi Soekarno di Istana Negara secara gaib.
"Panglima Guntur, datang bak Kilat ke Istana Negara secara cepat," ujarnya.
Menurut Panglima Pajaji, jika dalam pertemuan ini Panglima Guntur memberitahu Bung Karno apa bahayanya jika memaksakan IKN di Kalimantan.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan