Banyak tetang menilai bahwa Suarma justru seperti orang tak mampu dalam segi ekonominya.
"Kelihatan gak punya uang tapi kalau diminta sedekah selalu ada, lebih dari yang lain," kata Tatang.
Suarma selalu menyisihkan penghasilannya untuk sedekah.
"Rajin sedekah, gak tanggung-tanggung. Kalau yang lain Rp 100 ribu misalnya, dia lebih dari itu," kata Tatang Sumantri.
Amalan baik inilah yang kemudian diturunkan Suarma pada anak-anaknya.
"Bahkan turun sama anak-anaknya itu," kata Tatang Sumantri.
Bahkan anak Suarma, jasad Nurjanah pun masih utuh dan wangi melati saat makamnya dibongkar.
"Walaupun agak basah tapi wangi tuh. Wangi melati," ujarnya.
Ustaz Adi Hidayat bahkan turut membahas soal fenomena jasad wangi melati di Bogor.
Ada tiga keutamaan yang mestinya dijalani selama hidup di dunia.
Pertama yakni melakukan pekerjaan berat dan berkeringat, tapi halal.
Ia mengatakan bila amalan tersebut dijalankan maka akan terjamin oleh Allah.
"itu dijamin oleh Al Quran Allah yang akan mudahkan hidupnya menjaga rizkynya dari mulai dia hidup sampai dia kembali ke Allah, itu ada di Al Quran surat kedua Al Baqarah ayat 172 posisi paling kiri sebelah atas, nanti ditafsirkan dalam Al Quran suat Mariam surat ke 13 ayat 13 posisi paling kiri di tengah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Amalan kedua yakni sabar atas ujian di dunia.
Dan amalan ketiga adalah mengikuti ajaran Nabi.
"Beliau mengikuti orang-orang soleh sebelumnya, ada kebiasaan amalan dari sahabat Nabi sampai generasi setelahnya, kalau sebelum tidur itu suka punya amalan khusus dari petunjuk nabi, ada yang baca Al Quran dulu sampai lelah baru tidur," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Jasad Wangi di Bogor Ahli Sedekah Meski Bukan Orang Kaya, Putrinya Tetap Utuh karena Ikuti Sang Ayah
(*)
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |