Grid.ID - Belakangan publik dihebohkan dengan kabar jasad wangi di Bogor milik satu keluarga.
Meski telah dikubur selama puluhan tahun, jasad tersebut tetap utuh dan mengeluarkan wangi bunga melati.
Keluarga juga dibuat kaget mengetahui kondisi jasad anggota mereka.
Rupanya, semasa hidup jasad wangi tersebut sering melakukan amalan baik.
Apa yang sebenarnya dilakukan oleh jasad tersebut selama dirinya masih hidup?
Dan siapakah sosoknya?
Aroma wangi melati tercium dari tiga jasad di Bogor.
Mereka adalah Suarma, Nurjanah, dan Mariam.
Makam tiga jasad wangi melati di Bogor ini dibongkar karena lahannya milik PLN di Desa Kalong I dan Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Sebenarnya kata tokoh masyarakat setempat, ada tujuh jasad yang menjadi pusat perhatian masyarakat.
Tujuh jasad itu di antaranya Sanijan (ayah Suarma), Suarma (anak Sanijan), Nurjanah (Anak Suarma), Mariam (adik Suarma), Sama (adik Suarma), Supendi dan Tarmudi.
Jasad ketujuhnya masih utuh ketika makamnya dibongkar.
Padahal mereka dimakamkan puluhan tahun silam.
Suarma misalhnya, menurut sang anak, Satria, yang kini menjabat sebagai ketua RT, sang ayah dimakamkan 30 tahun silam.
"Masih saudara itu. Satu keturunan," tambah Tatang Sumantri, tokoh masyarakat setempat.
Tatang bercerita, Suarma merupakan anak dari Sanijan bin Saban.
Suarma memiliki anak di antaranya Nurjanah dan Satria.
Semasa hidupnya Suarma berprofesi sebagai pandai besi juga pengembala kerbau.
Namun ia dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah pada semua orang.
"Ramah tamah," katanya.
Kata Tatang, kehidupan Suarma juga biasa saja, bukan orang kaya dan berada.
"Kehidupan biasa-biasa saja, tapi sodakoh gak tanggung-tanggung," kata Tatang Sumantri.
Banyak tetang menilai bahwa Suarma justru seperti orang tak mampu dalam segi ekonominya.
"Kelihatan gak punya uang tapi kalau diminta sedekah selalu ada, lebih dari yang lain," kata Tatang.
Suarma selalu menyisihkan penghasilannya untuk sedekah.
"Rajin sedekah, gak tanggung-tanggung. Kalau yang lain Rp 100 ribu misalnya, dia lebih dari itu," kata Tatang Sumantri.
Amalan baik inilah yang kemudian diturunkan Suarma pada anak-anaknya.
"Bahkan turun sama anak-anaknya itu," kata Tatang Sumantri.
Bahkan anak Suarma, jasad Nurjanah pun masih utuh dan wangi melati saat makamnya dibongkar.
"Walaupun agak basah tapi wangi tuh. Wangi melati," ujarnya.
Ustaz Adi Hidayat bahkan turut membahas soal fenomena jasad wangi melati di Bogor.
Ada tiga keutamaan yang mestinya dijalani selama hidup di dunia.
Pertama yakni melakukan pekerjaan berat dan berkeringat, tapi halal.
Ia mengatakan bila amalan tersebut dijalankan maka akan terjamin oleh Allah.
"itu dijamin oleh Al Quran Allah yang akan mudahkan hidupnya menjaga rizkynya dari mulai dia hidup sampai dia kembali ke Allah, itu ada di Al Quran surat kedua Al Baqarah ayat 172 posisi paling kiri sebelah atas, nanti ditafsirkan dalam Al Quran suat Mariam surat ke 13 ayat 13 posisi paling kiri di tengah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Amalan kedua yakni sabar atas ujian di dunia.
Dan amalan ketiga adalah mengikuti ajaran Nabi.
"Beliau mengikuti orang-orang soleh sebelumnya, ada kebiasaan amalan dari sahabat Nabi sampai generasi setelahnya, kalau sebelum tidur itu suka punya amalan khusus dari petunjuk nabi, ada yang baca Al Quran dulu sampai lelah baru tidur," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Jasad Wangi di Bogor Ahli Sedekah Meski Bukan Orang Kaya, Putrinya Tetap Utuh karena Ikuti Sang Ayah
(*)
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |