Buku yang sebenarnya adalah katalog ini diminati masyarakat luas.
Beberapa kegiatan Bentara Budaya Yogyakarta juga berupa satire terhadap kehidupan sosial kita yang semakin lama semakin samar.
Arti pertemuan setelah perpindahan kantor Bentara Budaya Yogyakarta ini juga masih mewadahi aktivitas kesenian nyata yang belum bisa diekspresikan langsung oleh para senimannya.
Salah satu contohnya adalah pameran “Berburu Celeng” karya Djoko Pekik pada tahun 1998.
Pameran satu karya yang hanya berlangsung satu hari ini menjadi catatan penting dalam dunia seni rupa.
Bukan pada harga karya yang mahal, tetapi pada simbol yang mampu menunjukkan pada masyarakat luas bahwa seni rupa mampu membahasakan peristiwa dan kondisi yang terjadi di negeri ini.
Kemudian, pada tahun 2003 ketika era reformasi sudah berlangsung lima tahun kehidupan ternyata tidak membaik.
Banyak peristiwa dan konflik terjadi di Indonesia, harapan untuk hidup lebih baik ternyata makin menjauh.
Pada tahun itu pula Bentara Budaya Yogyakarta mengadakan pameran tentang “Partai Republik Tulang Belulang dengan Presiden Sumanto, manusia kanibal dari Purbalingga”.
Sekali lagi pameran ini merupakan pesan bagi negeri ini kalau situasi jaman tidak sedang baik – baik saja.
Inilah cara Bentara Budaya Yogyakarta dalam menyuarakan suasana batin masyarakat dan secara tidak langsung menjadi ruang pertemuan bagi banyak kepentingan.
Baca Juga: Nobar Offline Laut Bercerita Bersama Leila S Chudori, Dihadiri Penonton Gen Z dan Milenial
Bentara Budaya Yogyakarta mampu menjadi ruang pertemuan antar beberapa unsur setidaknya pertemuan yang terpendam dari diri hati publik dengan karya seni yang mewakilinya.
Makna pertemuan berbagai unsur tersebut dapat menghadirkan suatu kebiasaan tertentu dari sebuah masyarakat.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa Bentara Budaya Yogyakarta menjadi salah satu titik pertemuan para seniman dan berperan membentuk ekosistem seni di Yogyakarta.
Bentara Budaya Yogyakarta mampu menjadi ruang pertemuan antar beberapa unsur setidaknya pertemuan yang terpendam dari diri hati publik dengan karya seni yang mewakilinya.
Salah satu hal yang menjadikan Bentara Budaya sebagai rujukan karena kegiatan-kegiatan yang diadakan dimuat Kompas, bahkan seringkali ada tulisan yang sifatnya feature tentang kegiatan Bentara.
Hal ini ini tentunya sangat menguntungkan seniman yang sedang menggelar pameran.
Banyak sekali cerita dari jejak sejarah perjalanan Bentara Budaya Yogyakarta yang patut diapresiasi dan dikenang kembali.
Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru berharga. Begitu juga Bentara Budaya yang menyimpan sejuta pengalaman.
Yang mana hal itu dapat memberikan insight untuk kehidupan modern saat ini.
Dengan demikian, Bentara Budaya Yogyakarta mengundang #SahabatBentara untuk datang dan menikmati pameran Mikul Duwur Mendem Jero - 2 #Pertemuan.
Pameran akan dibuka pada Jumat, 15 September 2023 pada pukul 19.00 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta Jl. Suroto no 2, Kota Baru, Yogyakarta
Pameran ini akan berlangsung pada 16-21 September 2023 pada pukul 10.00-21.00 WIB. (*)
So Sweet, Dhini Aminarti Ungkap Romantisnya Irish Bella dan Haldy Sabri Saat Liburan
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |