Lebih dari 10,3 juta warga sipil memegang senjata api di Thailand, atau sekitar 15 senjata untuk setiap 100 orang, menurut data tahun 2017 dari Small Arms Survey (SAS) yang berbasis di Swiss.
Sekitar 6,2 juta senjata tersebut terdaftar secara legal, menurut SAS.
Thailand merupakan negara dengan kasus pembunuhan bersenjata tertinggi kedua setelah Filipina di Asia Tenggara, menurut Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di database Global Burden of Disease 2019 Universitas Washington.
Namun penembakan massal di negara ini jarang terjadi.
Pada Oktober 2022, setidaknya 36 orang tewas dalam serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak di timur laut Thailand.
Pembantaian di provinsi Nong Bua Lamphu diyakini sebagai insiden paling mematikan di negara tersebut.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyampaikan “belasungkawa sedalam-dalamnya” kepada keluarga mereka yang tewas dalam penembakan tersebut.
“Saya ingin memberikan dukungan saya kepada keluarga korban meninggal dan semua orang yang terluka,” tulis perdana menteri di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sudah tayang di Tribunnews.com: Penembakan Massal di Siam Paragon, Yang Diketahui Sejauh Ini: 10 Juta Warga Thailand Punya Pistol
(*)
Nyesek, Talitha Curtis Ungkap Ibu Kandungnya Kerja di Dunia Malam hingga Hamil: Aku Sempat Digugurin
Source | : | tribunnews,TikTok |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |