“Teman-teman sudah mencari ke rumah beliau," imbuhnya.
Singkat cerita, lanjut Bimala, BI mengajak Soud pergi ke kantor Bank Indonesia sembari membawa uang miliknya.
Uang yang hangus diteliti satu per satu untuk melihat kondisinya.
"Setelah diteliti keasliannya Rp 9.150.000. Meskipun Bu Soud mengatakan membawa Rp 8 juta. Ternyata diteliti Rp 9.150.000," tambah Bimala.
Bimala kemudian merincikan, sekitar separuh uang milik Soud yang bisa ditukar.
Sesuai peraturan BI, uang rusak harus utuh dua pertiga bagian agar bisa dapat penggantinya.
Bima menegaskan, pihaknya siap membantu mempermudah penukaran uang milik Soud.
Pihaknya berusaha memberikan pelayanan khusus karena yang bersangkutan merupakan korban bencana.
"Kami tunggu karena sifatnya musibah. Ini urgent karena beliau korban. Tadi juga sudah diserahkan di kantor. Yang teridentifikasi Rp 9.150.000," jelasnya.
Untungnya, Soud menyimpan uang dalam tumpukan yang rapi sehingga memudahkan petugas mengidentifikasi uang tersebut meski sudah dalam keadaan hangus.
"Alhamdulillah menumpuk uang dengan rapi sehingga kami mudah. Meskipun di pinggir-pinggirnya terbakar," terang Bimala.
Seperti telah diketahui, uang yang bisa ditukar dalam kondisi rusak harus tersisa setidaknya dua pertiga di tiap lembar.
Uang milik Soud hampir separuhnya masih memenuhi kriteria ini.
"Kami lihat satu-satu kalau sudah hangus semua tidak bisa. Best effort-nya segitu. Sebetulnya harus dua pertiga. Satu jam prosesnya," jelas Bimala.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ibu di Solo Nangis Uang Segepok Hangus Terbakar, Bank Indonesia Turun Tangan: Akhirnya Tersenyum
(*)
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |