Dosen sebuah perguruan tinggi di Thailand tersebut yang dalam Youtubenya menyoroti sikap UIN Jambi yang tidak melindungi korban dan justru memilih membela nama baiknya saja.
Menurut Anjas, sikap mahasiswa yang tertawa cengengesan sambil menghalangi mahasiswi yang berada di dalam lift sudah bukan bercanda lagi.
Perilaku tersebut dianggap menjijikkan.
Anjas mengaku gemas dengan perilaku para pemuda yang sudah disebut mahasiswa yang intelek tersebut.
Ia pun menyindir sambil mempertanyakan, apakah perundungan di Jambi dianggap wajar di kalangan terdidiknya.
"Kenapa orang yang jadi korban malah disuruh minta maaf. Bukannya yang disuruh minta maaf itu para pelakunya? Ini logikanya sangat aneh," ujar Anjas.
Meski para pelaku sudah minta maaf, namun korban yang sebelumnya disuruh minta maaf duluan dianggap sangat janggal.
Ia menyebut kalau kasus pembulian belum sampai ke pembunuhan dan pemerkosaan dianggap sebagai hal yang wajar.
Hal itu menurutnya salah.
Karena menganggap bully mahasiswa UIN Jambi sebagai hal yang serius sebagai hal yang preventif, menghindari kasus yang lebih besar lagi.
Mengenai video permintaan maaf setelah video perundungan mahasiswi ini viral, Anjas juga yakin kalau mahasiswi bernama Cintria tersebut pasti ada yang memaksanya.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |