Mendengar anaknya jatuh, K yang merupakan orang tua murid langsung menghampiri korban A yang tengah belajar di kelas.
Guru yang masih berada dalam kelas sempat menghalau K untuk tidak melakukan penganiayaan karena siswa masih dalam tanggung jawab mereka.
Namun K tidak peduli, ia membenturkan kepala A ke tembok dengan keras hingga korban pingsan tak sadarkan diri.
"Dia langsung datangi anakku, dia pegang kepalanya terus dia hantam ditembok, pas kejadian itu anakku sudah tidak sadar," ujar Ningsih.
Akibat kejadian itu, Ningsih mengaku anaknya jadi sering mengeluh sakit kepala.
Ia juga menuturkan bahwa putranya itu sempat mengeluarkan darah dari mulutnya pada Senin (13/11/2023).
A akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Santana Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Kemarin dia ke sekolah, keluar lagi darah terus kita bawa mi di rumah sakit."
"Hasil pemeriksaanya dokter karena mengalami benturan di kepala makanya harus dirawat, inap," ucap Ningsih.
Ningsih mengaku perawatan anaknya tak ditanggung BPJS karena ia korban kekerasan.
Ia semakin kecewa lantaran terduga pelaku berinisial K tidak mau ikut tanggung jawab terhadap biaya perawatan anaknya.
Source | : | tribunnews,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |