“Saya menyadari bahwa saya adalah orang yang tidak berguna, menjadi seorang suami tetapi tidak memberikan kehidupan yang utuh kepada istri
saya," kata Pak Sinh.
"Saya menyalahkan diri sendiri, terus meminjam alkohol untuk menghilangkan kesedihan, dan menolak berbisnis," sambungnya.
"Hari itu, aku diolok-olok oleh para pemuda di rumahku karena kesembronoanku dan segera sadar," lanjutnya.
Pak Sinh pun menyadari bahwa ia merasa kesepian tanpa seorang pendamping.
"Saya kembali ke kehidupan lama saya dan menyadari bahwa rumah itu dingin dengan siluet seorang wanita dalam bayang-bayang,” kenang Sinh.
Lelaki itu rindu mempunyai jodoh, hidup bersama dengan ikhlas dan tanpa memandang harta dan kesejahteraan.
Namun ia tidak dapat menemukan siapa pun karena ia cacat dan sudah tua, sehingga ia harus menerima nasibnya.
Tapi tak lama setelahnya, Pak Sinh menemukan seorang gadis 24 tahun di sebuah pasar cinta.
"Pada bulan lunar ketiga, saya pergi ke pasar cinta Khau Vai (Khau Vai, Meo Vac) dan secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis dari kelompok etnis H'mong yang sama yang 22 tahun lebih muda dari saya," kata Sinh.
"Saya bertanya tentang situasi keluarganya ketika saya melihatnya pergi ke pasar cinta sendirian, tanpa teman," sambungnya.
"Dia bilang dia bodoh dan matanya hilang, jadi dia punya sedikit teman. Saya kemudian merasa kasihan padanya dan menawarkan untuk jalan-jalan dan minum untuk mengobrol," tambahnya.
Lika-liku Hidup Reza Artamevia yang Kini Dituding Bisnis Berlian Palsu, Dulu Diorbitkan Ahmad Dhani dan Pernah 2 Kali Masuk Bui
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |