Dalam penanganan stroke penyumbatan dikenal pula istilah ‘Golden Hour’, di mana dalam kurun waktu 4,5 jam dari saat mulai timbul gejala stroke, terapi trombolisis bisa diberikan.
Pada periode tersebut, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat memaksimalkan peluang pemulihan pasien.
Penanganan awal pasien stroke di ruangan emergency meliputi stabilisasi kondisi pasien.
Perlu dilakukan diagnostik seperti CT-Scan Kepala atau MRI Kepala untuk membedakan apakah pasien mengalami stroke perdarahan atau stroke penyumbatan.
dr. Peter juga menyinggung tentang pentingnya mengevaluasi faktor resiko terhadap kejadian stroke, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, atau gangguan irama jantung.
Lebih lanjut, dr. Peter juga memberikan beberapa kiat agar masyarakat secara awam dapat segera mengenali gejala-gejala stroke.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala stroke, slogan ‘BE FAST’ sudah dipopulerkan di banyak negara. BE FAST merupakan singkatan dari:
B: Balance (Keseimbangan) - Apakah seseorang mengalami gangguan keseimbangan?
E: Eyes (Mata) - Apakah seseorang mengalami gangguan penglihatan?
F: Face (Wajah) - Apakah salah satu sisi wajah terlihat miring atau sulit untuk menggerakkan bagian wajah
A: Arm (Lengan) - Apakah seseorang mengalami kelumpuhan pada salah satu lengan?
S: Speech (Pengucapan) - Apakah seseorang mengalami gangguan berbicara?
T: Time (Waktu) - Waktu merupakan hal yang penting. Jika mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah menghubungi layanan gawat darurat.
(*)
Luna Maya Syok Namanya Dijadikan Nama Jalur di Kulon Progo, Yogyakarta, Sang Artis Senang Tak Karuan Gegara Hal Ini: Nggak Nyangka
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |