"Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," curhatnya.
Siska lalu memberanikan diri untuk datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya usai mengalami serentetan peristiwa mengerikan.
Betapa kagetnya ia melihat hal janggal saat masuk ke kantor ketua yayasan.
"Ada 4 kertas berisi biodata kita berempat. Tertulis nama, tanggal lahir, jam kelahiran, weton."
"Aku baca punyaku, gimana sih proses aku dijadikan tumbal."
"Proses kematianku itu tertulis pertama aku sakit, kedua aku kecelakaan, ketiga kalau gagal aku bunuh diri," jelasnya.
Siska langsung emosi melihat dirinya menjadi calon tumbal bagi ketua yayasan bimbel.
Keributan pun terjadi hingga membuat warga sekitar ikut melerai.
Peristiwa ribut-ribut ini pun kemudian dibawa ke kelurahan.
Menurut penuturan Siska, sang ketua yayasan bimbel itu lalu diadili warga dan minta angkat kaki dari daerah tempat tinggalnya.
Polisi Turun Tangan
Source | : | Tribun Style,Surya Malang |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |