Grid.ID - Wanita 43 tahun ini terpaksa menjadi perawan tua.
Di usianya yang tidak lagi muda, wanita itu tidak pernah melakukan hubungan intim.
Akhirnya wanita itu rela membayar mahal cowok BO untuk merenggut keperawanannya.
Namun setelah melakukan hubungan, ia justru menyesal.
Apa penyebabnya?
Kisah ini dibagikan wnaita bernama Melanie Hawkes.
Alasan dirinya menjadi perawan tua adalah karena kondisi fisiknya yang kurang sempurna.
Ya, Hawkes merupakan penyandang disabilitias.
Hal ini membuat dirinya tidak pernah dekat dengan laki-laki dan apalagi menikah.
Mengutip Newshub, Jumat (15/3/2024), Melanie Hawkes merupakan seorang wanita asal Perth, Australia.
Sejak usia 7 tahun ia didiagnosa menderita myelitis transversal, yaitu kelainan neurologis yang disebabkan oleh radang sumsum tulang belakang.
Hal tersebut mengakibatkan kelumpuhan pada kakinya dan gerakan terbatas pada lengannya.
Hawkes memakai kursi roda pertamanya pada usia tiga tahun, dan terus menggunakan kursi roda sejak saat itu.
Hingga usia 43 tahun, Hawkes tidak pernah memiliki pengalaman seksual.
"Saat tumbuh dewasa, satu-satunya momen kata seks disebutkan adalah ketika orang tua saya memperingatkan ketiga saudara laki-laki saya untuk tidak membuat seorang gadis hamil sebelum menikah.
Saya tidak bisa menyelinap keluar, jadi mereka tidak mengkhawatirkanku," ungkap Hawkes kepada majalah Take 5.
Namun pada tahun 2022, pijatan dari perawatnya telah membangkitkan minat baru pada keintiman yang belum pernah Hawkes alami sebelumnya.
Pada saat itu, Hawkes sedang memulihkan diri dari serangan COVID-19 dan lehernya tegang setelah semalam tidur tegak untuk membantu pernapasannya.
Hari itu, perawatnya sedang memandikannya ketika dia menawarkan untuk memijat leher Hawkes untuk mengurangi rasa sakitnya.
"Dia mulai memijat leher dan punggung saya dan saya menyukai sentuhan tangannya yang lembut di kulit saya.
Meskipun itu hanya pijatan, itu adalah pertama kalinya saya disentuh secara intim oleh siapa pun," kata Hawkes.
Belakangan, perawat bertanya kepada Hawkes apakah dia pernah mempertimbangkan untuk mempekerjakan pekerja seks yang menyesuaikan layanan mereka dengan penyandang disabilitas.
"'Dulu saya salah satunya'. Pengakuannya mengejutkan saya," lanjut Hawkes kepada Take 5.
Hawkes sebenarnya pernah menyukai pria di kampusnya.
Namun setelah sang pria tahu perasaannya dan memilih menjaga jarak, ia menjadi pesimis untuk menemukan pasangan.
"Keesokan harinya, saya bekerja dari rumah dan hanya itu yang dapat saya pikirkan.
Saya menyukai seorang pria di uni, tapi setelah dia diejek karena memiliki perasaan padaku, dia menjaga jarak.
Baca Juga: Amanda Manopo Ogah Disamakan dengannya Gegara Keperawanan, Begini Reaksi Ayu Ting Ting, Marah?
Setelah itu, aku menganggap impianku untuk memiliki pasangan suatu hari nanti tidak akan terjadi, jadi aku menyibukkan diri dengan pekerjaan dan komitmen lainnya.
Tapi mengalami COVID membuat saya sadar hidup ini terlalu singkat.
Merasa senang, saya mencari pekerja seks secara online dan menemukan situs pendamping independen," paparnya.
Melanie Hawkes cukup kecewa karena di situs tersebut sebagian besar pria tidak menunjukkan wajah mereka.
Hingga akhirnya ia membaca dengan teliti situs tersebut dan menemukan foto seorang pria bernama Chayse.
Tidak seperti yang lain, Chayse terang-terangan menunjukkan wajahnya.
"Dia tampan," kata Hawkes.
Profilnya juga mencatat bahwa dia memiliki pengalaman dengan klien yang hidup dengan disabilitas, bonus tambahan untuk Hawkes.
Hawkes mengirimi Chayse pesan yang menyatakan minatnya dan beberapa menit kemudian, menerima telepon.
Baca Juga: Kelar Operasi Keperawanan, Barbie Kumalasari Rombak Payudara Pakai Metode Tarik Kulit
"Dia terdengar sangat ceria dan ramah, saya langsung merasa nyaman. Kami mengobrol sebentar, saling mengenal," katanya.
Chayse menyarankan untuk memulai dengan pijatan selama dua jam untuk membuat fondasi yang bagus.
Hawkes pun membuat janji untuk bulan berikutnya, bahkan saking bersemangatnya, dia akhirnya memajukan jadwal.
Ketika hari itu tiba, Hawkes mengaku telah membeli pakaian dalam seksi.
Dia meminta bantuan perawatnya untuk menyiapkannya, sebelum mengantarnya ke rumah Chayse.
"Dia sama tampannya di kehidupan nyata. Tracy (perawat) membantuku ke meja pijat lalu meninggalkan kami di sana. Dua jam berlalu," terangnya.
"Dua minggu kemudian, kami bertemu lagi di rumah saya, karena lebih lengkap untuk kebutuhan saya. Kami bersama selama tiga jam yang menyenangkan," imbuhnya.
Sekarang, Hawkes dan Chayse sering bertemu.
Pertemuan mereka telah membantu memberdayakan Hawkes.
Hawkes mengaku sejak saat itu dia menemukan kepercayaan diri yang dia butuhkan untuk menempatkan diri di luar sana.
"(Chayse) telah membuka saya ke dunia yang telah lama saya rindukan, dan saya mencintai setiap menitnya," ungkap Hawkes.
"Saya tahu beberapa orang akan berkomentar miring tentang saya, itu mudah jika kamu tidak memiliki kecacatan. Mereka tidak tahu seperti apa rasanya.
Orang-orang yang penting bagi saya adalah yang sangat mendukung dan ini adalah hal yang paling membahagiakan yang pernah saya rasakan.
Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak melakukannya lebih awal.
Saya angkat bicara sekarang, sehingga para penyandang disabilitas tahu bahwa ada pilihan untuk keintiman," pungkasnya.
(*)
Bikin Syok, Nadia Vega Ungkap Sudah Lama Cerai dari Suami Bulenya: Penginnya Seumur Hidup, tapi...
Source | : | newshub.co.nz,Tribunstyle |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |