Grid.ID – Umi Pipik pernah merasakan duka teramat dalam ketika suaminya, Ustaz Jeffry Al Buchory meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah.
Tahun 2013 silam menjadi momen yang amat menyakitkan bagi Umi Pipik dan anak-anaknya.
“Di usia 37 Allah kasih ujian (berat),” kata Umi Pipik saat menjadi bintang tamu acara Pagi Pagi Ambyar.
Akibat kabar duka yang datang mendadak itu, kondisi Umi Pipik terpuruk parah.
Kondisi kesehatannya menurun luar biasa.
“Saya hampir mau stroke, itu (meninggalnya Uje) berita luar biasa,” katanya.
Selama mencerna kabar duka itu, Umi Pipik mengaku tak pernah keluar dari kamarnya.
Ibunda dari Abidzar itu tenggelam oleh kesedihannya, meski ada ayah dan teman-temannya yang saat itu menemani.
“Saya gak pernah keluar kamar, sehari-hari saya ditemani bapak saya dan teman-teman saya,” kata Umi Pipik.
Suatu hari, Umi Pipik yang belum jua membaik, diketahui nyaris pingsan.
Beruntung, saat itu ada salah satu sahabatnya, presenter Sandrina Malakiano, yang cekatan menyadari kondisi Umi Pipik.
Baca Juga: Cerita Ghaib Umi Pipik Sebelum Putuskan Pakai Cadar, Bisikan di Sujud Terakhir
“Waktu itu ada mbak Sandrina Malakiano yang waktu itu nolongin saya, dia datang ke kamar saya dan ngecek ‘ini Umi kenapa?’, saya hampir pingsan,” kenang Umi Pipik.
Beruntung, Umi Pipik segera dibawa ke rumah sakit.
Sebab, menurut Umi Pipik yang saat itu sempat ditangani oleh ahli totok, jika terlambat, ia akan mengalami stroke.
“Wah ini kalau gak buru-buru ditangani, bisa stroke, karena sudah gak ada oksigen di kepala saya.”
“Akhirnya dibawa ke RSPI,” kata Umi Pipik.
Selama satu pekan Umi Pipik mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Duka karena kehilangan suami merupakan cobaan awal bagi Umi Pipik dan anak-anaknya.
Sekitar satu tahun setelahnya, tepatnya tahun 2014, Umi Pipik kembali mengalami bencana.
Rumah yang ia tempati bersama anak-anaknya dibakar oleh salah seorang pekerjanya.
Seluruh harta benda Umi Pipik ludes terbakar.
Ia dan anak-anaknya sempat hidup berpindah-pindah tempat karena tak memiliki rumah lagi.
Baca Juga: Umi Pipik Terpikir Buka Cadar, Alasannya Bikin Mewek Emak-emak
Bagi Umi Pipik, duka berturut-turut itu adalah titik baliknya dalam hidup.
“Setahun setelah Uje meninggal rumah kebakaran.”
“Titik balik saya, saya kehilangan semua, tempat saya berteduh (suami dan rumah),” kata Umi Pipik sambil berlinang air mata.
Di tengah-tengah himpitan cobaan, Umi Pipik mengaku masih memiliki sisa tenaga untuk tetap menjalani hidup.
Keempat anaknyalah yang selalui memberikan energi bagi Umi Pipik untuk terus mendampingi.
“Anak-anak (yang memberikan kekuatan).”
“Ketika itu saya bilang, ya Allah saya orangtua tunggal buat mereka, ketika saya gak ada, mereka gimana ya.”
“Ya Allah beri saya rezeki supaya saya bisa siapkan tempat bagi mereka.” (*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Pagi Pagi Ambyar Trans TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |