Sebagai informasi, perjanjian pembangunan pabrik telah ditandatangani direksi PT Onduline Manufaktur Indonesia dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai pengelola PIER pada September 2022. Setahun kemudian, disusul dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Juli 2023.
Pada tahap pertama, pabrik menargetkan kapasitas produksi lebih dari 2 juta meter persegi atap bitumen. Adapun produksinya mencakup berbagai jenis atap lembaran bergelombang, seperti Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Duro 235, dan Onducasa.
Selain itu, pabrik baru tersebut juga akan memproduksi painted products yang merupakan inovasi baru Onduline di Asia.
Teknologi painting line memungkinkan produksi berbagai varian warna dengan fleksibilitas tinggi. Satu produk bisa mendapat dua hingga tiga kali pengecatan atau lebih dengan kombinasi warna yang beragam, seperti terang ke gelap, finishing dari doff hingga glossy, serta gradasi yang menarik.
Selain teknologi painting line, Onduline juga berencana menerapkan teknologi hemat energi sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan pada pengembangannya, serta menggunakan kendaraan operasional elektrik di area manufaktur.
Untuk mempertahankan komitmen produksi yang ramah lingkungan, pabrik juga melakukan proses sertifikasi ISO 14001, mempertahankan pemilihan bahan baku daur ulang, serta menetapkan standar wajib dalam penggunaan air serta pengelolaan limbah.
Sebagai komitmen menjaga konsistensi kualitas, pabrik Onduline di Pasuruan tengah mempersiapkan sertifikasi ISO 9001.
Sedangkan untuk memastikan produksi memenuhi standar nasional dan global, pabrik akan menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan SNI 7711.1:2012 dan persyaratan mutu produk Onduline.
Pabrik juga dilengkapi laboratorium dengan fasilitas uji iklim atau UV untuk simulasi ketahanan terhadap cuaca. Dengan begitu, setiap pengembangan formulasi baru akan disesuaikan dengan iklim Indonesia.
Komitmen Onduline mendukung TKDN
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |